REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Puluhan penduduk asli Palestina melakukan sholat Jumat di luar ruangan hari ini di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki.
Tindakan ini dilakukan sebagai protes atas kemungkinan perintah pengusiran Israel terhadap puluhan keluarga Palestina di lingkungan tersebut.
Dilansir dari Wafa News, Jumat (25/2/2022), para jamaah melakukan aksi ini untuk menjelaskan penderitaan mereka dan kemungkinan pemindahan oleh otoritas pendudukan Israel demi organisasi pemukim Israel sayap kanan.
Ketegangan meningkat di lingkungan itu selama hampir dua pekan setelah legislator ultra-Ortodoks dan pan-Zionis Itamar Ben-Gvir menyerukan untuk terus mengusir rumah keluarga Palestina di lingkungan itu,.
Warga Palestina melakukan protes hampir setiap hari selama dua pekan terakhir di Sheikh Jarrah, yang terletak kurang dari dua kilometer dari tembok kuno Kota Tua Yerusalem.
Pemukim Israel terus secara keliru mengklaim kepemilikan rumah Palestina di lingkungan itu, dengan mengatakan bahwa penduduk Yahudi tinggal di dalamnya pada dekade terakhir abad ke-19.
Sekitar 300 warga Palestina, yang semuanya menghadapi kemungkinan diusir dari rumah mereka oleh otoritas Israel, tinggal di lingkungan itu.
Diduduki oleh Israel pada 1967, Sheikh Jarrah telah menjadi titik nyala yang signifikan sejak Mei 2021, setelah Israel mencoba mengusir keluarga Palestina dari daerah itu untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
Hal ini memicu protes luas di Tepi Barat yang diduduki dan komunitas Palestina di dalam Israel, serta agresi militer Israel skala besar di Jalur Gaza yang terkepung.
Saat ini, ada lebih dari 200 ribu pemukim yang tinggal di Yerusalem Timur, bersama sekitar 300 ribu penduduk asli Palestina.