REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- NATO pada Jumat (25/2/2022) mengerahkan pasukan tanggap siap tempur dan persenjataan ke Ukraina, termasuk pertahanan udara. NATO mengatakan bahwa, Rusia berusaha untuk menjatuhkan pemerintah Ukraina.
"Kami melihat retorika, pesan, yang sangat menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menghapus pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kyiv," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Beberapa dari 30 sekutu NATO mengumumkan jenis senjata yang akan mereka suplai ke Ukraina, termasuk pertahanan udara. Stoltenberg mengatakan, NATO mengerahkan elemen pasukan respon cepat yang terdiri dari pasukan darat, udara, laut dan operasi khusus, di wilayah sekutu.
"Sekutu sangat berkomitmen untuk terus memberikan dukungan. Kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif," kata Stoltenberg.
Secara terpisah, Jerman mengumumkan akan mengerahkan kompi pasukan ke Slovakia. Pasukan Jerman akan menjadi bagian dari kelompok perang NATO baru yang akan dibentuk.
"Kami sedang bekerja dengan cepat mengirim sebuah perusahaan ke Slovakia," kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kepada TV publik Jerman ZDF setelah berbicara dengan mitranya dari Slovakia.
Satu kompi pasukan biasanya terdiri dari sekitar 150-200 tentara. Selain itu, Jerman juga akan mengirim baterai pertahanan rudal Patriot ke sayap timur NATO, bersama dengan sekitar 300 tentara untuk mengoperasikannya.