REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia pada Sabtu (26/2/2022). Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang itu adalah Aceh, Bali, Banten, DKI Jakarta.
Kemudian Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara. Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memonitor peningkatan intensitas sirkulasi udara menjadi satu sistem bibit Siklon Tropis 99S yang mulai terbentuk di sekitar Laut Timor sebelah utara Australia. "Potensi sistem 99S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam periode 24-48 jam ke depan masih berada dalam kategori menengah dengan potensi peningkatan sirkulasi yang semakin terorganisir untuk periode 72 jam ke depan," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Keberadaan sistem sirkulasi tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagian Jawa - Bali, NTB, dan NTT. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah pertemuan dan belokan angin tersebut.
Dalam periode 24 jam ke depan, sistem 99S tersebut dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia berupa potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir/angin kencang. Kondisi itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan lainnya di wilayah Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku bagian barat daya. Selain itu ada potensi tinggi gelombang 2,5 - 4 meter terjadi di Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah. Serta tinggi gelombang 4 - 6 meter di Laut Timor dan Laut Arafuru bagian barat.