REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemimpin Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Mereka menargetkan bank-bank Rusia sebagai bagian dari paket sanksi baru menyusui invasi Rusia ke Ukraina.
Berikut sejumlah sanksi yang telah dikeluarkan untuk Rusia
Amerika Serikat
Departemen euangan AS menargetkan 'infrastruktur inti' sistem keuangan Rusia. AS memberikan sanksi kepada dua bank Rusia, Sberbank dan VTB. AS juga memberikan sanksi kepada sejumlah eksekutif.
Bank AS wajib memutuskan hubungan koresponden perbankan dengan pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank, dalam waktu 30 hari. Hubungan ini memungkinkan bank melakukan pembayaran satu sama lain dan memindahkan uang ke seluruh dunia.
Pejabar di Washington juga menggunakan sanksi pemerintah paling kuat, menambahkan VTB, Otkritie, Novikombank dan Sovcombank ke dalam daftar Specially Designated Nationals (SDN). Langkah ini dilakukan dengan mengeluarkan bank tersebut dari sistem keuangan AS, melarang perdagangan mereka dengan warga AS, serta membekukan aset mereka di AS.
Sanksi AS juga menargetkan dua bank milik Belarusia, Belinvestbank dan Bank Dabrabyt. Sanksi dijatuhkan karena dukungan negara tersebut untuk serangan Rusia.
Inggris
Inggris akan membekukan seluruh aset bank besar Rusia, termasuk VTB, dan menghentikan upaya perusahaan besar Rusia untuk mendapatkan pendanaan di Inggris.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bank Rusia akan diputus dari pasar sterling dan pembayaran kliring.
Inggris juga mengumumkan pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap elit politik dan keuangan Rusia. Terdapat lebih dari 100 individu yang masuk ke dalam daftar sanksi. Sebelumnya, hanya tiga orang yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Uni Eropa
Pemimpin Uni Eropa sepakat memberikan sanksi dengan menargetkan 70 persen dari pasar perbankan Rusia. European Commission President Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga memberlakukan larangan penerbitan obligasi, saham, atau pinjaman untuk Alfa Bank dan Bank Otkritie di pasar Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa juga telah membekukan aset Rossiya Bank, Promsvyazbank, dan VEB.
Uni Eropa juga menetapkan batas rekening bagi warga Rusia di Eropa sebesar 100 ribu euro (112 ribu dolar AS). Warga Rusia di Eropa juga dilarang membeli saham dalam mata uang euro.
Pembiayaan kembali untuk perusahaan milik negara Rusia juga dilarang, dengan sejumlah pengecualian. Sekuritas Uni Eropa tidak akan diizinkan melayani rekanan Rusia.