Sabtu 26 Feb 2022 11:29 WIB

Perundingan Nuklir Iran Alami Kemajuan Meski Ada Masalah Sulit

Para negosiator nuklir telah membuat kemajuan signifikan dalam seminggu terakhir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pandangan umum ibu kota Teheran, Iran, 18 Januari 2022. Para negosiator nuklir telah membuat kemajuan signifikan dalam seminggu terakhir.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pandangan umum ibu kota Teheran, Iran, 18 Januari 2022. Para negosiator nuklir telah membuat kemajuan signifikan dalam seminggu terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Para negosiator telah membuat kemajuan signifikan dalam seminggu terakhir dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Akan tetapi masalah yang sangat sulit tetap ada, demikian dikatakan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Jumat (25/2/2022).

Pejabat AS itu berharap negosiator utama Iran akan kembali dalam beberapa hari mendatang ke Wina, tempat pembicaraan berlangsung, dengan pandangan positif. Namun, bahkan jika perunding Iran itu melakukannya, masih ada masalah sulit dalam negosiasi itu.

Baca Juga

"Ada kemajuan signifikan selama satu atau dua minggu terakhir," kata pejabat AS itu kepada wartawan dengan syarat namanya tidak disebutkan. "Namun pada saat yang sama penting untuk dicatat bahwa masalah yang sangat serius tetap ada," imbuhnya.

Tujuan utama dari pembicaraan itu adalah untuk kembali ke tawaran awal 2015 untuk mencabut sanksi terhadap Iran, termasuk sanksi memangkas penjualan minyaknya, sebagai imbalan atas pembatasan kegiatan nuklir yang memperpanjang waktu yang dibutuhkan Tehran untuk membuat uranium yang diperkaya yang cukup untuk bom atom jika Iran memilih untuk melakukannya.