Sabtu 26 Feb 2022 16:29 WIB

Nanotech Indonesia Global Optimistis Setelah IPO Kinerja Melejit

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal

Manajemen PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) optimistis setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kinerja perseroan bakal melejit.
Foto: istimewa
Manajemen PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) optimistis setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kinerja perseroan bakal melejit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Manajemen PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) optimistis setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kinerja perseroan bakal melejit.“Kami optimistis kinerja perseroan akan bertumbuh signifikan dan mampu meningkatkan good corporate governance (GCG) perseroan,” ujar Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Nurul Taufiqu Rochman, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2/2022).

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi ini berencana melantai di BEI dengan mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan akan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99 persen.

Baca Juga

Mengutip prospektus perseroan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi akan digunakan untuk belanja modal capital expenditure (Capex). Selain itu, akan digunakan untuk modal kerja operational expenditure (Opex) dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.

Capex itu di antaranya untuk pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material (teknologi rekayasa) perseroan dalam rangka menunjang strategic business unit (SBU) properti dan konstruksi. “Peluang bisnis properti dengan konsep teknologi nano amat potensial,” kata Nurul.

Dia menambahkan, hunian yang dibangun mengusung konsep smart home, smart material, serta ramah teknologi. “Misal, menggunakan cat anti nyamuk serta diintegrasikan dengan teknologi digital,” paparnya.

Menurut Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru, potensi bisnis yang digeluti perseroan amat potensial, termasuk di tengah pandemi Covid-19 saat ini. “Karena itu, kami optimistis pendapatan dan laba akan meningkat signifikan. Bahkan, ekuitas kami bisa naik empat kali lipat,” kata Suryandaru.

Nanotech Indonesia Global yang berdiri sejak tahun 2019 saat ini memiliki lima Strategic Business Unit (SBU) yang fokus untuk mencari solusi untuk pelanggan perseroan sesuai dengan kebutuhan pelanggan di bidangnya masing-masing.

Selain itu, NIG memiliki satu anak usaha, PT Nano Herbaltama Internasional (NHI) yang berdiri sejak tahun 2019.  NHI memiliki sebuah pabrik yang mempunyai fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  Saat ini, klien NIG cukup beragam mulai dari Sucofindo, Kementerian Perindustrian, Lipi, Sinarmas Agribusiness and Food, Peruri, hingga PT Semen Indonesia. Lalu, PT Timah, Pindad, Indofarma, hingga Charoen Pokphand Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement