REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT— Bangunan Madrasah Islam Swasta Al-Wahid di Kampung Tengah, Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat, rusak parah akibat gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi padaJumat (25/2) pagi.
"Gempa merusak sekitar 80 persen bangunan madrasah, kondisinya sudah tidak bisa digunakan lagi," kata Kepala Madrasah Al-Wahid Doni Saputra di Simpang Empat, ibu kota Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/2/2022).
Menurut dia, gempa mengakibatkan ruang kelas dan perpustakaan rubuh serta menyebabkan kerusakan pada dinding, lantai, dan atap ruang kantor, kantin, kamar mandi, dan musala.
Dia mengatakan bahwa gempa juga menyebabkan satu siswa terluka sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ada satu siswa yang dibawa ke rumah sakit, namun kondisi terbarunya belum diketahui, karena sejak kemarin saya juga mengungsi," katanya.
Doni menuturkan, gempa terjadi saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sembilan ruang kelas di Madrasah Al-Wahid.
Hingga Sabtu (26/2), tas dan buku milik para siswa terlihat masih ada di dalam kelas karena tidak sempat dibawa saat mereka meninggalkan ruangan kelas untuk menghindari dampak gempa.
"Saat gempa pertama terjadi belum timbul kerusakan, saat itu anak-anak langsung diarahkan keluar kelas. Saat gempa kedua barulah berdampak ke bangunan," kata Doni.
Madrasah Islam Swasta Al-Wahid, sekolah setingkat dengan sekolah dasar, memiliki 183 murid dan 20 pengajar.Sekolah di bawah Yayasan MIS Al-Wahid itu berada di Nagari Kajai, salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa.