Sabtu 26 Feb 2022 18:08 WIB

PPP Minta Pemerintah Pastikan Keselamatan WNI di Ukraina

Tercatat ada 138 WNI yang hingga kini masih berada di Ukraina.

Ketua Lembaga Hubungan Internasional DPP PPP, Muhammad Iqbal meminta pemerintah untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina.
Foto: istimewa
Ketua Lembaga Hubungan Internasional DPP PPP, Muhammad Iqbal meminta pemerintah untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Lembaga Hubungan Internasional DPP PPP, Muhammad Iqbal meminta pemerintah untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina. 

“PPP meminta Kementerian Luar Negeri RI lewat kedutaan besar baik yang ada di Rusia dan Ukraina untuk aktif memberikan informasi tentang keadaan terkini dan mengupayakan perlindungan kepada WNI yang ada di kedua negara itu,” kata Iqbal Muhammad Iqbal di Jakarta, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga

Seperti diketahui, saat ini tengah pecah konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina yang telah menelan ratusan korban jiwa. Dalam situasi itu, tercatat ada 138 WNI yang hingga kini masih berada di Ukraina.  “Jika keadaan semakin memburuk, Kementerian Luar Negeri RI agar bisa melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Ukraina maupun Rusia,” ujarnya.

Selain itu, anggota Komisi I DPR RI ini mendukung langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menengahi konflik Rusia-Ukraina.

“PPP mendukung Kementerian Luar Negeri RI dalam mendorong PBB untuk mengupayakan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. PBB bisa menjadi pihak yang menengahi konflik kedua negara itu,” tuturnya.

Iqbal memaparkan bahwa, konflik Rusia-Ukraina hanya akan merugikan rakyat di kedua negara. Meski perang Rusia-Ukraina jauh secara lokasi dari Indonesia, konflik itu juga akan berdampak terhadap perekonomian di Tanah Air. 

“Selain merugikan rakyat di dua negara, konflik Rusia dan Ukraina akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi Indonesia, karena sektor perdagangan yang berhubungan dengan dua negara itu ikut terganggu,” terangnya.

Di sisi lain, kata Iqbal, yang perlu diperhatikan adalah dampak konflik itu ke inflasi global. Terlebih, konflik Rusia-Ukraina ini bisa meluas menjadi kutub yang bisa menarik negara-negara lain untuk terlibat. "Indonesia sebagai Presiden G20 juga memiliki peran strategis dalam memainkan perannya di kancah internasional guna meredam konflik Rusia-Ukraina, " katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement