REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Kesehatan Usus, Vincent Pedre, mengatakan orang sehat rata-rata buang air besar (BAB) sebanyak satu hingga tiga kali dalam sehari. Namun bagi sebagian orang, BAB tiga kali sehari tampak mustahil, bahkan satu kali sehari pun ada yang sulit melakukannya.
Hal-hal sederhana seperti perubahan rutinitas, makanan tertentu, dan bahkan stres, dapat mengganggu BAB yang harusnya terjadi secara teratur. Tetapi dengan perhatian yang tepat, cukup mudah untuk mengembalikan semuanya ke jalur seharusnya.
Berikut adalah tiga tips utama ahli kesehatan usus untuk melancarkan pencernaan:
1. Tetap berada pada jadwal tidur yang tepat
Tidur pada waktu yang sama setiap malam dapat membantu menjaga keteraturan. “Perubahan pola tidur dapat memengaruhi ritme sirkadian kita, yang mengontrol siklus tidur/bangun dan pencernaan kita,” kata ahli diet dan nutrisi, Tanya Zuckerbrot, dilansir dari MBG, Sabtu (26/2/2022).
“Itu lah mengapa kebanyakan orang buang air besar di pagi hari. Setiap perubahan pada siklus tidur, dapat menyebabkan perubahan motilitas kolon, yang menyebabkan keterlambatan buang air besar,” kata dia.
2. Konsumsi suplemen probiotik
Spesialis Usus, Dr Taz Bhatia, merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen probiotik untuk membantu mengatur pencernaan dan membangun mikrobioma usus yang lebih sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa bakteri menguntungkan ini membantu meningkatkan kecepatan perjalanan kotoran melalui usus.
“Untuk menjadikan probiotik sebagai bagian rutin dari rutinitas, saya menyarankan untuk mengonsumsi probiotik berkualitas tinggi setiap pagi dibarengi dengan sarapan smoothie,” katanya.
3. Cobalah puasa intermiten
Puasa intermiten yang juga disebut makan dengan batasan waktu, dapat membantu mengatur pencernaan. “Karena tubuh mencoba untuk memberikan usus istirahat dari semua pencernaan yang telah dilakukan,” ungkap Ahli Pengobatan Integratif, Dr Amy Shah.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencoba untuk berpuasa setidaknya 16 jam, yang berarti tubuh meninggalkan usus selama 16 jam yakni antara waktu makan terakhir hari ini hingga sarapan.
Misalnya, makan makanan terakhir hari itu pada pukul 200.00 malam dan makan pertama hari itu pada pukul 00.00 malam, maka hari berikutnya sama dengan puasa 16 jam. Ini juga menyisakan ruang di pagi hari untuk hidrasi yang tepat, yang dapat membantu mendukung pencernaan.