REPUBLIKA.CO.ID, LUTON -- Pejuang kanker, Amani Liaquat (23 tahun) dari Luton, Bedfordshire, menderita glioblastoma multiforme (GBM), kanker otak, dan meninggal pada Senin (21/2). Dia didiagnosis setelah menderita kejang di hari ulang tahunnya pada April 2020.
Ayahnya, Khuram Liaquat mengatakan, keinginan terakhirnya adalah agar sebuah masjid dibangun atas namanya. Khuram mengatakan dia sangat tersentuh dengan penggalangan dana untuk masjid, sumur dan sekolah yang akan dibangun di negara berkembang, mungkin Uganda, telah mengumpulkan 81 ribu pound dari target 100 ribu pound hanya dalam beberapa hari.
"Keinginannya untuk membuat perubahan, tidak hanya dalam hidupnya, tetapi (untuk) semua orang yang mengalami rasa sakit yang sama, dengan kanker otak terminal dan kanker otak lainnya, telah membuat saya sangat bangga," kata Khuram dilansir dari laman BBC pada Sabtu (26/2)
"Saya kehilangan seorang putri yang cantik. Tetapi saat ini saya hanya menikmati gelombang kegembiraan dan kebanggaan atas apa yang telah dicapai putri saya yang cantik," lanjutnya.
Dia juga mengumpulkan lebih dari 37 ribu pound untuk badan amal Penelitian Tumor Otak dan berbicara untuk lebih menyadari kondisi tersebut.