REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bahwa saat ini setidaknya 14,6 juta orang di Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat, yaitu sebesar 13,4 juta orang.
"Penderitaan di Suriah berada pada level tertinggi sejak krisis dimulai," ujar Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk konflik Suriah, Mark Cutts, dalam sebuah pernyataan melalui jejaring sosial Twitter, dilansir Middle East Monitor, Jumat (25/2).
Cutts mengatakan bahwa PBB dan mitranya menjangkau bantuan kepada setidaknya tujuh juta orang setiap bulan. Meski demikian, dia menegaskan diperlukan lebih banyak dukungan.
Suriah telah dilanda perang saudara dan konflik kekerasan sejak 2011. Hampir setengah juta orang tewas, infrastruktur hancur, dan puluhan juta mengungsi di negara itu dan di luar negeri.
Selama 11 tahun perang berlangsung, ekonomi Suriah mengalami dampak besar. Kemampuan pemerintah negara itu untuk menyediakan kebutuhan dasar secara bertahap berkurang karena memburuknya nilai tukar mata uang pound Suriah.
Menurut OCHA, 76 persen keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, meningkat sepuluh persen dari tahun lalu.
Sumber: middleeastmonitor.com