Ahad 27 Feb 2022 11:16 WIB

PPP: Tunda Pemilu Cederai Hak Politik Rakyat

Pemenuhan hak politik rakyat di sistem demokrasi harus diatas kepentingan kekuasaan

Wasekjen DPP PPP Idy Muzayyad menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 sebagai upaya mencedarai hak politik rakyat.
Foto: istimewa
Wasekjen DPP PPP Idy Muzayyad menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 sebagai upaya mencedarai hak politik rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wasekjen DPP PPP  Idy Muzayyad menyebut bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan telah berhasil menjalankan praktek demokrasi dengan cukup baik.

Usulan penundaan Pemilu 2024 yang tiba2 ini adalah seperti ingin menempatkan bangsa ini sebagai bangsa yang gagap dan bangsa yang galau. Lebih dari itu, Idy juga menilai wacana tersebut menjadi langkah mundur demokrasi di Indonesia karena berarti mengabaikan prinsip kedaulatan rakyat."Banyak yang mempertanyakan apa motif para pengusul penundaan Pemilu 2024 itu,".

Baca Juga

Jauh lebih baik kita semua fokus  menyiapkan pemilu dengan berbagai inovasi dan efisiensi sistem penyelenggaraan pemilu,  misalnya dengan pemanfaatan teknologi digital.

"Kita ini kan bangsa besar dengan sumber daya handal yang bisa dikerahkan untuk pemilu. Kita tunjukkan  pada dunia bahwa kita mampu mengatasi tantangan  menyelenggarakan pemilu di situasi yang penuh tantangan dengan tepat waktu," ujarnya.

Idy meyakini Penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) yang baru terpilih dengan disokong oleh segenap multistakeholder serta instrumen demokrasi lain,  mampu mewujudkan pemilu 2024 sesuai harapan bersama.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement