Ahad 27 Feb 2022 12:26 WIB

Aksi Mogok Pedagang Daging Sapi Batal, RPH Besok Tetap Beroperasi

Harga daging sapi potong mencapai Rp 107 perkilogram

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Pembeli dan pedagang beraktivitas di lapak daging sapi di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan (Tangsel).
Foto: istimewa
Pembeli dan pedagang beraktivitas di lapak daging sapi di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan (Tangsel).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak jadi melakukan penghentian aktivitas pemotongan daging sapi sementara pada Senin (28/2) hingga Jumat (4/3). Hal itu menanggapi informasi terbaru pedagang daging sapi tidak jadi mogok, berkaitan dengan pergerakan harga daging sapi.

Pengelola Usaha Rumah Potong Hewan (RPH) Tunas Karya, Pamulang, Tangsel Muhammad Ade Suwandi atau biasa dipanggil Wandi mengatakan, pihaknya memang sebelumnya merencanakan untuk menghentikan operasional selama lima hari ke depan. Namun rencana itu berubah setelah mendapat surat edaran dari Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) tertanggal 26 Februari 2022.

Baca Juga

Di dalam surat edaran tersebut disebutkan tetap adanya aktivitas pemotongan dan penjualan daging sapi pada lima hari ke depan. Menanggapi itu, Wandi menyebut dalam menjalankan kegiatan pemotongan daging, pihaknya secara penuh mengikuti permintaan dari pedagang. Jika pedagang tidak jadi mogok, usahanya pun tetap berjalan, dan sebaliknya.

“RPH mengikuti para pedagang kita. Mereka libur (mogok) ya monggo, mau motong ya lebih baik jadi ada penjualan. Kami menyerahkan semua itu ke pedagang,” ujar Wandi saat dihubungi, Ahad (27/2/2022).

Meski direncanakan untuk tidak ada mogok, Wandi mengatakan hingga saat ini harga daging sapi masih tinggi. Berdasarkan penuturan, dirinya menjual daging sapi karkas atau sapi yang sudah dipotong RPH sebesar Rp 107 ribu per kilogram (kg). Angka tersebut naik sekitar Rp 5.000 dari dua pekan yang lalu di angka Rp102 ribu per kg.

Kenaikan harga itu terjadi lantaran harga daging sapi hidup masih tinggi juga. Harga daging sapi hidup, lanjutnya saat ini sekitar Rp 57 ribu per kg, naik dari angka berkisar Rp 51 ribu hingga Rp 52 ribu per kg.

“Masih belum ada penurunan harganya karena dari importir sendiri beli sapinya memang sudah mahal. Intinya kalau saya mengikuti saja (pedagang). Kalau pedagang sudah enggak mampu jual, kita mau jual ke siapa?” katanya.

Sebelumnya, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi menyampaikan pemotong dan pedagang sapi di bawah organisasinya menyatakan tidak jadi mogok jualan karena tuntutan sudah dipenuhi oleh pemerintah. “Kami bersama pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta anggota menyatakan tidak ada aksi mogok,” kata Asnawi di Jakarta, Sabtu (26/2).

Asnawi menyampaikan, sebelumnya JAPPDI ikut mendukung aksi libur berdagang yang diserukan, namun setelah mendapat jalan keluar dan terpenuhi tuntutannya, maka JAPPDI menolak aksi mogok jualan dan bahkan menginstruksikan kepada pemotong dan pedagang sapi untuk tetap berjualan seperti biasa. Menurut Asnawi, JAPPDI meminta meminta pemerintah untuk mengintervensi adanya fluktuasi harga daging sapi yang mengalami kenaikan sejak Desember 2021 hingga Februari 2022. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement