REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Twitter menghentikan sementara iklan di Ukraina dan Rusia untuk memastikan visibilitas informasi keselamatan publik. Selain itu, hal ini juga adalah salah satu langkah yang diambil perusahaan untuk meminimalkan risiko terkait konflik Rusia-Ukraina.
"Kami menghentikan sementara iklan di Ukraina dan Rusia untuk memastikan informasi keselamatan publik yang penting ditingkatkan dan iklan tidak menguranginya," kata Twitter dalam sebuah tweet dikutip dari Theverge pada Ahad (27/2/2022).
Twitter juga menguraikan beberapa langkah yang diambil untuk melindungi pengguna. Ini termasuk penangguhan beberapa rekomendasi tweet dari orang-orang yang tidak diikuti pengguna serta permintaan pencarian dan timeline beranda yang mengarahkan pengguna ke momen Twitter yang menyertakan informasi keamanan digital.
Sementara itu, Juru Bicara Twitter Katie Rosborough mengatakan terus memantau konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan fokus tetap untuk melindungi keamanan dan integritas percakapan di Twitter.
"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, kami telah menghentikan sementara iklan di Ukraina dan Rusia untuk tetap fokus pada orang yang menerima informasi penting. Kami tetap waspada dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata dia.
Jejaring sosial itu juga mengatakan secara proaktif meninjau tweet untuk mendeteksi manipulasi platform dan mengambil tindakan penegakan terhadap mereka. Twitter memantau akun jurnalis, pejabat pemerintah, aktivis dan akun profil tinggi lainnya untuk mencegah pengambilalihan atau manipulasi yang ditargetkan juga.