REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 297 warga mengungsi akibat banjir bandang yang menyapu lima desa di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (26/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan sebanyak 75 unit rumah milik warga mengalami rusak parah akibat banjir yang bercampur dengan lumpur tersebut.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, banjir bandang menerjang Desa Jatisawit, Desa Negaradaha, Desa Panggarutan, Desa Kalierang, dan Desa Dukuhturi di Brebes. “75 rumah milik warga rusak, dan 297 jiwa terpaksa mengungsi di empat titik pos pengungsian yang aman,” kata Abdul dalam siaran pers resmi BNPB yang diterima di Jakarta, Ahad (27/2).
Belum ada laporan korban jiwa meninggal dalam bencana tersebut. Tetapi, Abdul mengatakan, tim dari BNPB dan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) masih terus mengevakuasi sejumlah warga yang terdampak. Bersama TNI dan Polri, termasuk aparat pemerintah daerah juga sampai sekarang masih terus melakukan mitigasi dan penanganan banjir di wilayah tersebut.
Catatan BNPB, banjir bandang yang menerjang lima desa tersebut sudah terjadi sejak Sabtu (26/2). Banjir berawal dari intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan di wilayah tersebut.
Peningkatan debit air pun terjadi di Sungai Keruh, Sungao Erang, dan Sungapi Pedes, serta saluran-saluran irigasi yang menyebabkan luapan bercampur lumpur ke desa-desa terdampak banjir bandang. “Aliran air dari banjir bandang bercampur lumpur mengalir deras ke desa-desa yang menyebabkan lahan-lahan pertanian dan perkebunan juga mengalami kerusakan,” ujar Abdul.
BNPB mengimbau kepada warga di sejumlah desa terdampak tetap mengevakuasi diri. Karena laporan dari BMKG, intensitas hujan tinggi di Kabupaten Brebes masih akan terus terjadi sampai awal Maret 2022, mendatang.