REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi peretas Anonymous mengeklaim bertanggung jawab atas serangan siber ke Rusia. Beberapa situs pemerintah Rusia mengalami kerusakan pada hari ketiga invasi Rusia di Ukraina.
Pada Sabtu (26/2/2022), CNN International melaporkan situs Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia gelap total. Alasan situs-situs itu mati belum diketahui, tapi Anonymous mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
"Anonymous melanjutkan operasi untuk menjaga situs pemerintah .ru (Rusia) tetap luring, dan mendorong informasi pada rakyat Rusia sehingga mereka dapat bebas dari mesin sensor negara Putin," kata kelompok misterius itu dalam salah satu cicitan mereka.
Pada Jumat (25/2/2022) lalu, media pemerintah Rusia mengatakan situs-situs yang sama juga tampaknya luring sejenak. Tapi Kremlin membantah telah diserang oleh Anonymous.
Sudah memasuki hari ketiga situs-situs tersebut tidak bisa diakses. Anonymous juga mengatakan mereka berusaha sebaik mungkin "untuk mempertahankan rakyat Ukraina tetap daring.
Anonymous merupakan perkumpulan dan gerakan aktivis dan peretas internasional terdesentralisasi. Kelompok ini dikenal atas serangan siber pada beberapa pemerintah, lembaga pemerintah, perusahaan, dan Gereja Scientology.