REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), siap menyambut wisatawan yang ingin menikmati momen Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi pada awal Maret dengan suasana yg tenang dan nyaman serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di dalam Kawasan.
Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan sejumlah tenant yang berada di kawasan The Nusa Dua telah menyiapkan berbagai penawaran atau paket untuk wisatawan yang akan menginap selama libur Nyepi.
"Untuk periode 2 Maret sampai 4 Maret 2022, tersedia paket Nyepi, mulai dari Rp 1 juta per malam hingga Rp 2,7 juta per malam. Bagi wisatawan yang menginap di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort pada periode Nyepi dapat menikmati program Nyepi Kolaborasa berupa Street Food Market di Kwee Zeen Restaurant," ujar Ardita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (27/2).
Ardita menilai Nusa Dua menjadi pilihan tepat untuk liburan Nyepi di masa adaptasi kebiasaan baru. Ardita menyampaikan Nusa Dua menyediakan beragam penawaran staycation yang dapat menjadi pilihan sesuai dengan kebutuhan dan kocek wisatawan.
"Suasana The Nusa Dua yang nyaman dan tenang akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan dalam menghabiskan momen hari Nyepi. Selain itu, setiap tenant kami memiliki kelengkapan fasilitas dan aktivitas yang dapat dinikmati oleh wisatawan selama menginap," kata Ardita.
Ardita mengatakan saat ini kawasan The Nusa Dua memiliki kelengkapan akomodasi mencapai 5.485 kamar hotel yang terdiri atas 14 hotel bintang 5, 3 hotel bintang 4 serta 3 luxury villas.
Dengan kelengkapan fasilitas yang disertai penerapan protokol CHSE yang ketat, ucap Ardita, menjadikan lima hotel di The Nusa Dua terpilih menjadi lokasi program Bali Warm Up Vacation yang merupakan program khusus bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina mandiri dalam hotel dengan sistem bubble.
"Program Bali Warm Up Vacation bertujuan agar PPLN tidak merasa menjalani karantina, namun lebih merasa tengah pemanasan persiapan liburan di Bali dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian guna mencegah penyebaran Covid-19," kata Ardita.