Ahad 27 Feb 2022 20:34 WIB

Menhub Budi: Transportasi Umum di Palembang Sudah Terintegrasi

Menhub Budi menyebut integrasi transportasi dukung Gerakan Nasional Kembali ke Angkot

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada peluncuran Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum (GNKAU) di Stasiun Light Rail Transit (LRT) Bumi Sriwijaya Palembang, Sumsel, Ahad (27/2/2022). Sebanyak 5.000 kartu emoney pembayaran angkutan umum dibagikan kepada pelajar dan mahasiswa sekaligus diresmikannya pengoperasian kendaraan umum penghubung ke stasiun LRT di Palembang.
Foto: Antara/Feny Selly
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada peluncuran Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum (GNKAU) di Stasiun Light Rail Transit (LRT) Bumi Sriwijaya Palembang, Sumsel, Ahad (27/2/2022). Sebanyak 5.000 kartu emoney pembayaran angkutan umum dibagikan kepada pelajar dan mahasiswa sekaligus diresmikannya pengoperasian kendaraan umum penghubung ke stasiun LRT di Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi umum di Palembang yakni lintas rel terpadu (LRT), Bus Rapid Transit (BRT), dan angkutan kota (angkot) di Kota Palembang kini sudah saling terintegrasi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan integrasi tersebut termasuk dari sisi fisik atau perpindahan antarmoda maupun dari sisi tiketing atau sistem pembayarannya.

“Naik angkutan umum di Kota Palembang sekarang semakin nyaman dan bisa diandalkan. Harga terjangkau, aksesnya mudah, tidak macet, mengurangi tingkat kecelakaan, dan lebih ramah lingkungan,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (27/2/2022).

Dengan adanya integrasi tersebut, Budi memastikan semakin memudahkan aksesibilitas bagi masyarakat. Selain itu juga meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Budi menjelaskan, Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan. Budi mengatakan Palembang menjadi kota percontohan dari gerakan tersebut yang nantinya dapat diaplikasikan di kota-kota lainnya yang memiliki karakteristik yang sama.

“Kota Palembang menjadi salah satu kota yang memiliki angkutan umum yang lengkap, mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung. Kita ingin angkutan massal yang sudah dibangun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Palembang dan sekitarnya,” jelas Budi.

Dia menjelaskan, penggunaan kendaraan pribadi khususnya kendaraan bermotor roda dua yang semakin meningkat di Palembang berdampak pada meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas.

Pada 2020, terjadi sebanyak 478 kejadian kecelakaan lalu lintas yang didominasi kecelakaan kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan pada 2021, jumlahnya meningkat menjadi 772 kejadian dan masih di dominasi oleh kendaraan bermotor roda dua.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mendorong Walikota Palembang dan jajaran pemerintah kota, turut mendukung upaya tersebut dengan melakukan terobosan-terobosan. Khususnya dalam rangka mengajak masyarakat untuk memanfaatkan angkutan umum.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan memastikan komitmennya untuk melakukan upaya-upaya agar minat masyarakat menggunakan angkutan umum semakin meningkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement