Ahad 27 Feb 2022 22:57 WIB

Pemprov Jateng Anggarkan Rp 18,5 miliar Kembangkan 131 Desa Wisata

Anggaran Rp 18,5 miliar Pemprov Jateng bagi desa wisata maju, berkembang dan rintisan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung beraktivitas di area wisata Pengilon Edupark yang baru diresmikan kawasan lereng gunung Sumbing Desa Pengilon, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022). Pembangunan destinasi wisata yang menggabungkan wisata edukasi, wisata kuliner dan wisata alam tersebut sebagai upaya investor bersama pemerintah desa setempat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pengunjung beraktivitas di area wisata Pengilon Edupark yang baru diresmikan kawasan lereng gunung Sumbing Desa Pengilon, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022). Pembangunan destinasi wisata yang menggabungkan wisata edukasi, wisata kuliner dan wisata alam tersebut sebagai upaya investor bersama pemerintah desa setempat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menganggarkan Rp 18,5 miliar pada 2022 untuk membantu pengembangan 131 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota.

"Anggaran tersebut untuk mengembangkan desa wisata maju, desa berkembang, dan desa wisata rintisan," kata Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng Riyadi Kurniawan di Semarang, Ahad (27/2/2022).

Baca Juga

Melalui dana pengembangan desa wisata itu, pihaknya berharap potensi wisata yang ada di masing-masing desa bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata.

"Nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Disporapar Jateng telah menganggarkan bantuan untuk pemerintah desa dalam upaya mengembangkan desa wisata sejak tahun 2020.

Saat ini, lanjut dia, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat, dari semula 500 desa pada beberapa tahun lalu, sekarang meningkat menjadi 717 desa wisata. Masing-masing desa wisata tersebut diharapkan mempunyai keunikan tersendiri atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya.

"Kami juga mengharapkan teman desa wisata melalui pembinaan dan pelatihan supaya mereka bisa berkolaborasi, tidak berkompetisi secara bebas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement