REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menganggarkan Rp 18,5 miliar pada 2022 untuk membantu pengembangan 131 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
"Anggaran tersebut untuk mengembangkan desa wisata maju, desa berkembang, dan desa wisata rintisan," kata Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng Riyadi Kurniawan di Semarang, Ahad (27/2/2022).
Melalui dana pengembangan desa wisata itu, pihaknya berharap potensi wisata yang ada di masing-masing desa bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata.
"Nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Disporapar Jateng telah menganggarkan bantuan untuk pemerintah desa dalam upaya mengembangkan desa wisata sejak tahun 2020.
Saat ini, lanjut dia, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat, dari semula 500 desa pada beberapa tahun lalu, sekarang meningkat menjadi 717 desa wisata. Masing-masing desa wisata tersebut diharapkan mempunyai keunikan tersendiri atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya.
"Kami juga mengharapkan teman desa wisata melalui pembinaan dan pelatihan supaya mereka bisa berkolaborasi, tidak berkompetisi secara bebas," katanya.