Ahad 27 Feb 2022 23:30 WIB

Penelitian Ungkap Masih Ada Persepsi Bahwa SKM adalah Susu Pertumbuhan

Penelitian YAICI, PP Aisyiah dan Muslimat NU ungkap ancaman SKM terhadap anak

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) mengadakan launching dan bedah buku yang berjudul Masa Depan Anak Indonesia Terganggu Susu Kental Manis.  Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan penulisan buku tersebut berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan YAICI bersama para mitra di beberapa daerah di Indonesia.
Foto: istimewa
Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) mengadakan launching dan bedah buku yang berjudul Masa Depan Anak Indonesia Terganggu Susu Kental Manis. Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan penulisan buku tersebut berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan YAICI bersama para mitra di beberapa daerah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak merupakan generasi penerus yang harus kita jaga kesehatannya dan tumbuh kembangnya dengan memberikan asupan yang sesuai dengan usianya. Oleh karena itu penting bagi masyarakat khususnya orang tua untuk mengetahui literasi gizi. Sehingga orang tua tidak salah memberikan asupan makanan yang baik dan salah dalam pola asuh.

Terkait dengan itu, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) mengadakan launching dan bedah buku yang berjudul “Masa Depan Anak Indonesia Terganggu Susu Kental Manis”.  Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan penulisan buku tersebut berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan YAICI bersama para mitra di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan temuan YAICI di lapangan, Arif mengungkapkan pemahaman masyarakat mengenai gizi di Indonesia sangat mengkhawatirkan. 

Hal itu terlihat dari bagaimana persepsi masyarakat mengenai susu kental manis. Dari temuan di 5 Provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku dan NTT didapati angka yang cukup tinggi yaitu sebanyak 28,96 persen masyarakat mengatakan bahwa SKM adalah susu pertumbuhan. 

“Bahkan sebanyak 16,79 persen ibu memberikan kental manis untuk anak setiap hari. Padahal, fakta menyebutkan SKM tidak lah sama dengan susu dan tidak dpat mendukung tumbuh kembang kesehatan anak. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa kandungan gula SKM sangatlah tinggi yaitu 51 persen sampai 56 persen dengan kandungan lemak SKM berkisar 43 persen hingga 48 persen yang artinya produk SKM ini dapat dikategorikan sebagai bukan susu melainkan pemanis dengan perisa susu,” jelas Arif Hidayat.