REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baghdad menyimpan jutaan pesona peradaban Islam. Ada banyak peninggalan kebudayaan di kota yang pernah menjadi pusat Kekhalifahan Abbasiyah itu. Di antaranya berupa karya-karya arsitektur yang tak lekang oleh masa.
Lihat saja, Masjid al-Khulafa yang berdiri di sisi timur Sungai Tigris. Kompleks tempat ibadah itu merupakan salah satu bangunan kuno di ibu kota Irak. Kini, usianya sudah melampaui 11 abad.
Masjid tersebut dibangun pada masa Khalifah al-Muktafi. Raja Abbasiyah itu memerintah pada awal abad ke-10 M. Seperti tampak pada namanya, masjid ini didirikan untuk menghormati jasa-jasa sang khalifah. Alasan lainnya, tempat ibadah itu secara khusus diperuntukkan hanya bagi khalifah dan keluarganya.
Karena itu, Masjid al-Khulafah disebut pula sebagai Masjid al-Qashr atau Masjid Istana. Pada mulanya, lokasi bangunan itu berada di dalam kompleks tempat tinggal raja Abbasiyah.
Masjid yang didominasi warna krem itu merupakan salah satu bangunan yang menonjol (landmark) di kota setempat. Pengelana yang masyhur, Ibnu Battutah, pernah menyambangi Baghdad pada 1327 M. Dirinya pun menyempatkan diri untuk berkunjung ke masjid tersebut.
Masjid yang digunakan kaum Muslimin-Sunni itu memiliki menara yang sangat indah. Tingginya mencapai 34 meter. Menara itulah yang menjadi satu-satunya bagian yang tersisa dari konstruksi asli kompleks Masjid al-Khulafah. Anda dapat melihatnya berdiri tegak di sudut tenggara tembok batas (sahn).