REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin membantah kabar yang beredar di media sosial adanya warga meninggal dunia karena kelelahan terjebak kemacetan parah di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (28/2/2022).
"Nggak ada (warga meninggal). Kemarin juga kan sambil menunggu kami bagikan snack dan air mineral," ujarnya saat meninjau kondisi lalu lintas di Simpang Gadog, Ciawi, Bogor, Senin (28/2/2022).
Menurutnya, petugas kepolisian yang berjaga di sepanjang Jalur Puncak bahkan telah ditugaskan untuk mengawal kendaraan yang perlu diprioritaskan seperti ambulans. "Untuk ambulans dan kendaraan yang harus diprioritaskan kita lakukan pengawalan. Khusus untuk ambulans yang membawa orang sakit," kata Iman.
Kepadatan volume kendaraan di wilayah selatan Kabupaten Bogor sejak Sabtu (28/2/2022) disebabkan banyaknya masyarakat berlibur saat momentum libur panjang peringatan Isra Mi'raj. Iman mengatasi kepadatan Jalur Puncak dengan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah atau one way dan sistem ganjil genap bergantian secara situasional.
"Sore hari ini kita sedang memberlakukan one way dari arah Cianjur ke arah Jakarta, kita lihat situasinya cukup lancar. Mudah-mudahan rekayasa lalu lintas yang kami lakukan dapat membantu masyarakat untuk bisa menikmati perjalanannya tanpa kemacetan," ujarnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyebutkan kemacetan parah yang terjadi di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Ahad (27/2/2022), akibat adanya 10 kendaraan yang mogok saat melintas. "Kemarin terjadi kepadatan dikarenakan ada beberapa kendaraan yang mengalami mogok di tengah jalan. Ada sekitar 10 kendaraan yang mengakibatkan antrean cukup panjang," ungkapnya di Simpang Gadog, Ciawi, Bogor.
Jenderal bintang dua itu menyebutkan ada sekitar 80 ribu kendaraan yang masuk ke wilayah Puncak dan Sukabumi dari pintu Tol Ciawi sejak Sabtu (26/2/2022). Sementara dari arah sebaliknya ada sekitar 50 ribu kendaraan.
"Yang sudah kembali memasuki Tol Ciawi arah Jakarta sekitar 50 ribu lebih sehingga sisa 27 ribu (kendaraan) yang berada di Jalur Puncak atau Jalur Sukabumi," kata Suntana.