REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace tak yakin Rusia akan benar-benar menggunakan senjata nuklir. Ia menilai perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyiagakan unit kekuatan nuklir merupakan retorika untuk mengalihkan perhatian dari invasi ke Ukraina.
"Ia yang menyampaikan pernyataan ini, kami masih meninjaunya," kata Wallace pada Sky News, Senin (28/2).
"Tapi Anda tahu, apa yang tidak boleh kita lupakan ini adalah upaya besar untuk mengalihkan perhatian dari masalahnya di Ukraina hanya dengan melempar frasa semacam ini ke ruang media," tambahnya.
Pada Ahad (27/2) kemarin Putin memerintahkan pasukan unit kekuatan nuklir Rusia siap siaga. Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia meningkatkan ketegangan perang dengan "retorika berbahaya."
Wallace mengatakan tindakan Putin menginvasi Ukraina tidak masuk akal. Ia juga tidak dapat berspekulasi apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya. Wallace menambahkan Barat akan mempertahankan kewaspadaan.
Namun, katanya, Inggris yakin perintah Putin pada pasukan unit militer berkekuatan nuklir untuk bersiaga hanya retorika belaka. Ia yakin Putin tidak akan menggunakan pasukan tersebut.
"Bahasa yang digunakan Presiden Putin biasanya tidak terkait dengan apa pun di luar prosedur kesiapan Rusia. Kami menilai, ia menempatkan pasukan unit nuklir ke dalam ruang komunikasi, mengingatkan orang-orang ia memiliki pasukan itu," kata Wallace.
"Ini tidak ada hubungannya dengan struktur kesiapan spesifik pasukan mereka," tambahnya.