Senin 28 Feb 2022 19:31 WIB

Menhan Inggris Ragu Putin akan Benar-Benar Gunakan Nuklir

Pernyataan soal senjata nuklir dinilai hanya untuk mengalihkan isu invasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam gambar yang dibuat dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Moskow, Rusia, Kamis, 24 Februari 2022. Pasukan Rusia meluncurkan serangan yang diantisipasi mereka ke Ukraina pada hari Kamis, saat Putin menyingkirkan pasukan internasional kecaman dan sanksi dan memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk campur tangan akan menyebabkan konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.
Foto: AP/Russian Presidential Press Servi
Dalam gambar yang dibuat dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Moskow, Rusia, Kamis, 24 Februari 2022. Pasukan Rusia meluncurkan serangan yang diantisipasi mereka ke Ukraina pada hari Kamis, saat Putin menyingkirkan pasukan internasional kecaman dan sanksi dan memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk campur tangan akan menyebabkan konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace tak yakin Rusia akan benar-benar menggunakan senjata nuklir. Ia menilai perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyiagakan unit kekuatan nuklir merupakan retorika untuk mengalihkan perhatian dari invasi ke Ukraina.

"Ia yang menyampaikan pernyataan ini, kami masih meninjaunya," kata Wallace pada Sky News, Senin (28/2).

Baca Juga

"Tapi Anda tahu, apa yang tidak boleh kita lupakan ini adalah upaya besar untuk mengalihkan perhatian dari masalahnya  di Ukraina hanya dengan melempar frasa semacam ini ke ruang media," tambahnya.

Pada Ahad (27/2) kemarin Putin memerintahkan pasukan unit kekuatan nuklir Rusia siap siaga. Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia meningkatkan ketegangan perang dengan "retorika berbahaya."

Wallace mengatakan tindakan Putin menginvasi Ukraina tidak masuk akal. Ia juga tidak dapat berspekulasi apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya. Wallace menambahkan Barat akan mempertahankan kewaspadaan.

Namun, katanya, Inggris yakin perintah Putin pada pasukan unit militer berkekuatan nuklir untuk bersiaga hanya retorika belaka. Ia yakin Putin tidak akan menggunakan pasukan tersebut.

"Bahasa yang digunakan Presiden Putin biasanya tidak terkait dengan apa pun di luar prosedur kesiapan Rusia. Kami menilai, ia menempatkan pasukan unit nuklir ke dalam ruang komunikasi, mengingatkan orang-orang ia memiliki pasukan itu," kata Wallace.

"Ini tidak ada hubungannya dengan struktur kesiapan spesifik pasukan mereka," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement