Selasa 01 Mar 2022 00:17 WIB

Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup

Tidak ada hidup seseorang yang sempurna.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi sifat alami manusia untuk selalu menginginkan lebih. Keinginan tidak pernah berakhir, jika baru mendapatkan apa yang diinginkan sekarang, maka bisa dipastikan akan memiliki tujuan atau keinginan baru besok atau di masa depan. 

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Dilansir dari About Islam, Ahad (27/2/2022), alasan utama setiap orang tidak puas dengan hidupnya adalah kita semua seperti berada dalam perlombaan. Semua ingin menjadi yang nomor satu, mengalahkan orang lain, dan menjadi yang terbaik.

Karena itu, seringkali banyak orang hanya melihat orang lain dan berpikir bagaimana hidup mereka semua sempurna sementara ada banyak kekurangan dalam diri kita. Padahal kita gagal menyadari bahwa semua orang memiliki masalah. Hanya saja, semua orang mencoba menunjukkan versi terbaik mereka di depan orang. 

Lantas bagaimana cara agar memiliki sifat qana'ah atau sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidak puas dan perasaan kurang. Berikut tips-tips agar memiliki sifat tersebut. 

Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup

Fokus pada hal-hal sepele dalam hidup

Bangun untuk menikmati matahari terbit yang indah atau menikmati aroma hujan merupakan nikmat yang kadang orang lupa. Padahal nikmat kecil ini dianggap nikmat besar bagi orang-orang yang sakit atau bahkan yang telah wafat. 

Hitung berkat Anda (secara harfiah)

Lihatlah orang-orang yang tidak cukup beruntung untuk diberkati dengan hal-hal yang sama yang Anda anggap remeh dan bersyukur kepada Allah (SWT). Seperti nikmat memiliki sarapan yang cukup, pakaian yang baik atau masih memiliki orang tua. 

Nikmati setiap pemberian Allah saat ini

Nikmati dan manfaatkan nikmat yang diberi Allah SWT dengan maksimal karena momen-momen ini mungkin tidak akan kembali.

Belajar untuk hidup di masa sekarang

Membandingkan capaian diri dengan masa lalu yang lebih baik mungkin menyakitkan. Tapi nikmat di masa kini mungkin bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Sering mengingat Allah

Luangkan waktu sejenak untuk bersantai dan beristirahat dari semua hal duniawi. Anda dapat melakukan ini melalui dzikir. Kebahagiaan yang akan Anda alami setelah mengikuti kegiatan ini akan datang dari dalam dan akan membalikkan hari-hari yang paling suram membuat Anda merasa puas dan puas.

Tidak ada hidup seseorang yang sempurna. Tetapi keindahan dari kehidupan yang tidak sempurna adalah  Anda selalu memiliki sesuatu untuk dinanti dan diusahakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement