Selasa 01 Mar 2022 01:00 WIB

Imam Besar Al-Azhar Minta Pemimpin Dunia Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Perang hanya akan membawa lebih banyak pembunuhan, kehancuran, dan kebencian.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Imam Besar al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad el-Tayyeb. Imam Besar Al Azhar Minta Pemimpin Dunia Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Foto: Gulfnews.com
Imam Besar al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad el-Tayyeb. Imam Besar Al Azhar Minta Pemimpin Dunia Akhiri Perang Rusia-Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed El-Tayyeb meminta Rusia dan Ukraina untuk mengindahkan berbagai suara internasional untuk mengakhiri perang antara kedua negara. Pesan ini disampaikan Imam Besar al-Ahzar dalam sebuah pernyataan yang dirilis dalam bahasa Arab dan Inggris.

Sheikh Ahmed El-Tayyeb juga meminta para pemimpin dunia dan lembaga internasional untuk mendukung solusi damai atas konflik tersebut. Dia menekankan perang hanya akan membawa lebih banyak pembunuhan, kehancuran, dan kebencian ke dunia.

Baca Juga

"Perbedaan hanya dapat diselesaikan melalui dialog," kata El-Tayyeb, dilansir di Abna 24, Sabtu (27/2/2022).

Ia mengungkapkan sudah banyak pemimpin dunia, termasuk para pemimpin agama, telah meminta Moskow dan Kiev untuk menyelesaikan masalah mereka secara diplomatis. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan peluncuran operasi penyerangan ke Ukraina.

Operasi penyerangan tersebut untuk menghilangkan apa yang disebutnya sebagai ancaman serius bagi negaranya, dengan alasan perlunya "denazifikasi" Ukraina. Rusia menuduh kepemimpinan Ukraina yang didukung Barat melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.

Negara-negara Barat telah mengumumkan rentetan sanksi terhadap Rusia, termasuk memasukkan bank-banknya ke daftar hitam dan melarang ekspor teknologi. Tetapi mereka telah berhenti memaksanya keluar dari sistem SWIFT untuk pembayaran bank internasional, karena itu akan merugikan ekonomi mereka sendiri. Sementara itu, di PBB, Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan yang menyesalkan operasinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement