REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, mengatakan akan membatalkan semua penerbangan ke tujuan Eropa, Ahad (27/2/2022). Hal ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dilansir Reuters, Senin (28/2/2022), keputusan tersebut diambil aetelah banyak negara memutuskan menutup wilayah udara mereka terhadap Rusia, sebagai bentuk protes atas invasi negara tersebut ke Ukraina.
Sebelumnya diberitakan Uni Eropa (UE) resmi memberlakukan larangan terbang menyeluruh pada pesawat Rusia. Keputusan ini diumumkan Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada kemarin.
"Kami menutup wilayah udara UE untuk pesawat milik Rusia, terdaftar atas nama Rusia, atau dikelola oleh Rusia," kata dia, dikutip di BBC.
Semua pesawat, termasuk jet pribadi oligarki, kini tak bisa lepas landas, mendarat, atau terbang di atas negara UE mana pun. Pesawat Rusia juga dilarang dari wilayah udara Inggris.
Keputusan ini diawali oleh negara-negara Eropa yang satu per satu menutup wilayah udaranya. Negara Jerman mengatakan larangannya akan berlangsung selama 3 bulan.
Akibat pembatasan penerbangan ini, maskapai Rusia harus mengambil rute memutar dan menyebabkan waktu penerbangannya lebih lama. Maskapai penerbangan komersial juga harus menghindari wilayah udara di sekitar Ukraina, Moldova dan Belarusia setelah invasi Rusia.