REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei terbarunya melakukan survei simulasi tertutup terhadap dua nama yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hasilnya, jika Pilpres hanya diikuti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, maka di kalangan pemilih kritis, Pilpres akan dimenangkan oleh Anies.
"Kalau dua nama ini artinya Ganjar tidak ikut bersaing, maka Anies Baswedan dapat 37,5 persen dan Pak Prabowo mendapat 31,8 persen," kata Direktur SMRC, Deni Irvani, secara daring, Senin (28/2).
Sementara itu yang tidak menjawab dan tidak tahu 30,7 persen. Deni menilai hal tersebut berbahaya bagi Prabowo. Sebab pemilih kritis bisa mempengaruhi calon pemilih lain dibanding pemilih yang tidak kritis. Sehingga jika pemilih kritis kecenderungannya ke Anies, maka ia punya modal yang lebih kuat ke depan.
"Kalau kita lihat kekuatan dua tokoh ini di kalangan pemilih kritis, saya kira kalau yang maju adalah Anies melawan Pak Prabowo, cukup besar peluang Anies bisa mengalahkan Pak Prabowo," ungkapnya.
Untuk diketahui, SMRC melakukan survei nasional melalui telepon dan diupdate terakhir pada 8-10 Februari 2022. Survei diikuti oleh kalangan pemilih kritis, yaitu kelompok dengan kriteria memiliki telepon, tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan sering mengakses berita sosial politik dari berbagai media. SMRC mencatat ada 72 persen pemilih kritis dari populasi pemilih nasional.
Sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode double sampling dan random digit dialing. Margin of error survei diperkirakan +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.