Senin 28 Feb 2022 22:46 WIB

Presiden: Swiss Dapat Ikut Bekukan Aset Rusia

Swiss ditekan untuk berpihak ke Barat dan melawan Moskow.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Orang-orang berjalan di bulevard
Foto: AP/Markus Schreiber
Orang-orang berjalan di bulevard

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Presiden Swiss Ignazio Cassis mengatakan  Swiss yang selama ini netral sangat mungkin akan mengikuti Uni Eropa dalam memberikan sanksi pada Rusia. Swiss bisa membekukan aset Rusia di negara itu.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi bahasa Prancis RTS, Ahad (28/2/2022) kemarin Cassis mengatakan tujuh anggota Dewan Federal akan menggelar rapat pada Senin (28/2/2022). Mereka akan meninjau rekomendasi departemen finansial dan ekonomi.

Baca Juga

"Sangat mungkin pemerintah akan memutuskannya besok tapi saya tidak bisa mendahului keputusan yang belum diambil," kata Cassis.

Cassis mengatakan netralitas Swiss harus dipelihara dan siap menyediakan tempat untuk diplomasi bila perundingan antara pemerintah Ukraina dan Rusia di perbatasan Belarusia tidak berhasil. Contohnya seperti untuk merundingkan gencatan senjata.

Swiss berjalan di garis tengah antara menunjukkan solidaritas dengan Barat, tapi juga harus mempertahankan tradisi sebagai pihak netral. Pemerintah Swiss mengatakan dengan netral mereka berpotensi sebagai mediator.

Namun pemerintah semakin ditekan untuk berpihak pada Barat dan melawan Moskow dengan mengadopsi sanksi-sanksi Uni Eropa. Sejauh ini pemerintah hanya mengatakan tidak akan memberikan Swiss digunakan sebagai wadah untuk menghindari sanksi Uni Eropa.  

Pada Sabtu (26/2/2022) lalu Swiss dilanda unjuk rasa damai terbesar dalam beberapa dekade terkahir. Sekitar 20 ribu orang turun ke jalan-jalan Ibu kota Bern untuk menunjukan solidaritas pada Ukraina serta memprotes sejumlah kebijakan pemerintah.

Cassis mengatakan warga Ukraina yang terpaksa mengungsi akan disambut. Dalam kesempatan terpisah Menteri Kehakiman Karin Keller-Sutter mengatakan Swiss siap menerima mereka yang membutuhkan perlindungan dan membantu negara-negara tetangga yang terdampak.

"Kami tidak akan meninggalkan orang-orang dalam kesulitan," katanya.

Pada pekan lalu pemerintah Swiss memasukan 363 individu dan empat perusahaan yang menerima sanksi dari Uni Eropa. Data Bank Nasional Swiss menunjukkan pada tahun 2020, Rusia memiliki hampir 10,4 miliar franc Swiss atau 11,24 miliar dolar AS di Swiss.

Baca juga : Tiga Ton Ikan Larangan Lubuk Landur Pasaman Barat Mati

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement