Selasa 01 Mar 2022 01:19 WIB

INPEX Masela Dukung Pelestarian Warisan Tenun Leluhur di Kepulauan Tanimbar

Pengembangan kain tenun ini akan melibatkan melibatkan dua desainer nasional.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Kerajinan tenun ikat Tanimbar Maluku.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kerajinan tenun ikat Tanimbar Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, TANIMBAR -- Kepulauan Tanimbar, sebuah Kabupaten baru di Maluku memiliki warisan tenun leluhur yang telah bertahan dari generasi ke generasi. Salah satu aset budayanya yang telah merambah dunia luar adalah tenun yang terus dipertahankan dari waktu ke waktu. Kain tenun yang semula berupa kain tenun godokan telah berubah dengan cara penenunan melalui Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan kualitas yang tak kalah dengan tenun godokan, namun harga lebih terjangkau.

Melihat perkembangan kain tenun yang semakin merambah dunia, INPEX Masela melalui Social Investment Indonesia dan LSM PITA selaku rekan kegiatan pemberdayaannya mulai membina kelompok tenun di Desa Amdasa. Selain itu, juga mengembangkan produk tenun godokan maupun ATBM dengan harapan kelompok masyarakat yang kemudian tergabung dalam BUMDes bisa mandiri dengan produk turunan tenun tersebut.

Baca Juga

Bertepatan dengan rapat koordinasi Dinas Pariwisata se-Provinsi Maluku akhir pekan lalu, sejumlah produk turunan kain tenun godokan maupun ATBM dipamerkan di Vila bukit Indah Saumlaki. Pameran yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Maluku itu menghadirkan Staf Kementerian Pariwisata Fransiskus Handoko, Kadis Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Provinsi Maluku Max Pattinama, Kepala Bappeda Provinsi Maluku Anton Lailosa, Para Kadis Pariwisata se-Kabupaten/Kota di Maluku dan stakeholder lainnya. Kepala Bappeda Provinsi Maluku Anton Lailosa menyampaikan, rapat koordinasi ini diharapkan dapat merumuskan point-point penting yang akan dibawa ke tingkat nasional.

"Forum seperti ini diharapkan dapat memberi semangat dan wawasan lebih bagi kami sebagai perencana pembangunan bersama masyarakat di Kepulauan Tanimbar dalam membangun daerah ini", kata Anton Lailosa, seperti dalam keterangannya, Senin (28/2/2022).