Selasa 01 Mar 2022 14:40 WIB

Kota Bandung Berharap Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi

Apabila satu wilayah vaksinasi sudah 100 persen maka pandemi dapat menjadi endemi

Rep: m fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pengemudi ojek daring menunjukkan sertifikat vaksin usai menjalani vaksinasi Covid-19 di Vaccine Center Booster Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Rabu (9/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat hingga (8/2/2022), program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Jawa Barat telah mencapai 2,14 persen atau 811.292 orang dari keseluruhan target sasaran sebanyak 37.907.814 orang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pengemudi ojek daring menunjukkan sertifikat vaksin usai menjalani vaksinasi Covid-19 di Vaccine Center Booster Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Rabu (9/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat hingga (8/2/2022), program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Jawa Barat telah mencapai 2,14 persen atau 811.292 orang dari keseluruhan target sasaran sebanyak 37.907.814 orang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap status pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dapat berubah menjadi endemi. Namun begitu pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait rencana mengubah status tersebut.

"Prinsip kita nunggu keputusan pusat karena untuk menentukan satu wilayah jadi endemi harus ada ahli epediomologi harus ada kajiannya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga

Ia mengaku pernah menyampaikan bahwa apabila satu wilayah sudah mencapai target 100 persen vaksinasi maka pandemi dapat berubah menjadi endemi. Apabila rencana tersebut terealisasi maka protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan secara disiplin dan ketat.

"Tadi kalau kita itu kan kuncinya tetap kalau menjadi endemi proses vaksin sama masker, minimal masker. Varian apapun penularan bisa ditekan dwngan masker," katanya.

Yana mengatakan masyarakat harus mulai terbiasa dengan protokol kesehatan di tengah endemi nanti. Pihaknya juga belum berencana melonggarkan kapasitas dan waktu operasional sektor usaha maupun sosial.

"Kita khawatir kalau kapasitas tidak dibatasi ada orang lalai dia makan terbuka terpapar nanti nyalahin," katanya. Namun begitu, ia mengungkapkan saat ini tren penyebaran Covid-19 relatif menurun satu hari kemarin di angka 500.

Meski begitu keterisian tempat tidur (BOR) bagi pasien Covid-19 masih di angka 59 persen. Pihaknya akan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan minimal bermasker dan sudah divaksin.

Vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 112 persen, dosis kedua 100 persen dan dosis ketiga sebanyak 31 persen. Sebelumnya pemerintah pusat tengah menyusun protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 sudah berubah menjadi endemi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement