PAUD Sleman Perlu Kreatif Ciptakan Media Pembelajaran
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mengunjungi museum (ilustrasi). | Foto: Republika/Tahta Aidilla
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pendidikan usia dini dianggap sebagai pondasi pengembangan seorang anak. Namun, pandemi Covid-19 yang berlangsung memberi dampak secara langsung terhadap proses pendidikan anak, sehingga terdapat keterbatasan dalam proses pembelajaran.
Terlebih, pemberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas mengharuskan anak-anak lebih sering berinteraksi dengan gawai. Pembelajaran daring memiliki sisi positif memberikan kesempatan baik bagi anak untuk mengenal teknologi dengan lebih cepat.
Namun di sisi lain, sistem ini menimbulkan dampak dilematis karena anak menjadi ketergantungan kepada gawai. Melihat kondisi tersebut, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mendorong Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mampu kreatif.
Terutama, menciptakan media pembelajaran yang aktif dan interaktif meskipun harus diselenggarakan melalui media daring. Hal ini yang harus jadi perhatian Forum PAUD bersama orang tua untuk menjaga dan mengantisipasi dampak buruk penggunaan gawai.
"Saya berharap kepada Forum PAUD untuk kreatif menciptakan media pembelajaran yang aktif dan interaktif," kata Kustini saat memberikan sambutan dalam Pengukuhan Pengurus Forum PAUD yang digelar di Kantor Kapanewon Pakem, Selasa (1/3).
Kabupaten Sleman sendiri sebenarnya sudah sempat melaksanakan PTM 100 persen sejak 17 Januari 2022 lalu, termasuk untuk PAUD. Kebijakan ini diambil setelah melihat kasus positif Covid-19 yang melandai dan untuk menyesuaikan beban kurikulum.
Meski begitu, memasuki Februari 2022, kebijakan PTM terbatas dan pembelajaran daring harus kembali diterapkan mengingat kasus yang meningkat secara signifikan. Karenanya, peran sekolah menyiapkan strategi pembelajaran menjadi semakin vital.
Ia menuturkan, selama ini Pemkab Sleman tetap menjaga komitmen untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten Sleman. Ia menekankan, itu diimplementasikan dalam kebijakan-kebijakan pembangunan yang senantiasa pro-anak.
Kustini menilai, upaya-upaya Pemkab Sleman tidak dapat berjalan tanpa dukungan berbagai pihak, khususnya dalam pemenuhan hak anak terkait pendidikan usia dini. Peran orang tua dan pendidik sangat diharapkan dalam pembentukan kepribadian anak.
"Dengan mendukung potensi anak dan menanamkan tanggung jawab moral, ahlak, dan budi pekerti mulia," ujar Kustini.