JENEWA --Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (1/3/2022) mencatat kematian 136 warga sipil di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang pekan lalu, termasuk 13 anak-anak.
“Antara 24 Februari pagi dan tengah malam tadi, kantor kami telah mencatat 536 korban sipil di Ukraina,” ucap Liz Throssell, juru bicara komisaris tinggi hak asasi manusia, dalam konferensi pers PBB di Jenewa.
“Ini termasuk 136 warga sipil yang tewas, 13 di antaranya adalah anak-anak, dan 400 warga sipil terluka, di antaranya 26 anak-anak.”
Sebagian besar korban disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncuran roket ganda, dan serangan udara.
“Ini hanya korban yang dapat kami periksa, dan jumlah korban sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi,” kata Throssell.
Dia juga mengatakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet menekankan penggunaan senjata peledak dengan efek luas harus dihindari di daerah penduduk karena risiko yang sangat tinggi.
“Kami menekankan kebutuhan mendesak untuk penghentian segera permusuhan,” kata Throssell.