REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Seorang mahasiswa India tewas dalam serangan yang terjadi di kota Kharkiv, Ukraina timur pada Selasa (1/3/2022). Kementerian Luar Negeri India meningkatkan tuntutan untuk perjalanan yang aman, guna mengevakuasi ribuan warganya yang terperangkap di zona perang.
Pasukan Rusia mengepung Kharkiv dan kota-kota besar lainnya, serta menembakkan artileri. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, mengatakan, kementerian telah berkomunikasi dengan keluarga mahasiswa yang tewas tersebut. Namun pemerintah merahasiakan identitas mahasiswa tersebut.
"Kami telah memanggil duta Besar Rusia dan Ukraina untuk menegaskan kembali permintaan kami terkait perjalanan aman yang mendesak bagi warga negara India, yang masih berada di Kharkiv dan kota-kota di zona konflik lainnya," ujar Baghci.
India merupakan sekutu Rusia, dan tidak mengutuk invasi Moskow ke Ukraina. Sekitar seperempat dari total 76 ribu mahasiswa asing di Ukraina adalah warga India. Menurut data pemerintah, warga India merupakan populasi asing terbesar di Ukraina.
New Delhi telah mengevakuasi sekitar 4.000 orang India pada bulan lalu. Tetapi sekitar 16 ribu orang lainnya masih terjebak di Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pekan lalu. Pemerintah India telah mengirim empat menteri ke negara-negara tetangga untuk membantu upaya penyelamatan dan evakuasi.
Situasi di Kharkiv menjadi perhatian khusus bagi India. Sebuah tim India telah ditempatkan di Belgorod, yaitu sebuah kota Rusia sekitar 70 kilometer dari perbatasan Ukraina. Namun mereka tidak dapat mengevakuasi warga India karena pertempuran.