Selasa 01 Mar 2022 20:49 WIB

14 Ribu Warga Pasaman Masih Mengungsi Akibat Gempa M 6,1

Pengungsi tersebar di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 14 ribu warga Sumatra Barat masih mengungsi pada hari ke-5 gempa magnitudo (M) 6,1. Pengungsian tercatat berada di wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

"Berdasarkan perkembangan terkini pada hari ini, Selasa (1/3/2022), pukul 17.45 WIB, BNPB mencatat sebanyak 8.000 warga Pasaman Barat mengungsi di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (1/3).

Baca Juga

Sedangkan di Kabupaten Pasaman, sebanyak 6.785 warga mengungsi. BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait sebaran titik pengungsian di kedua wilayah tersebut.

Sedangkan korban, tercatat ada penambahan jumlah warga meninggal dunia sehingga totalnya menjadi 12 warga. Namun satu warga Pasaman Barat meninggal belum dipastikan penyebab utamanya.

Hingga saat ini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi M6,1 masih mengidentifikasi 6 warga hilang di wilayah Kabupaten Pasaman. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas masih melakukan upaya pencarian korban hilang.

"Posko mencatat di Pasaman Barat warga luka berat sebanyak 22 warga dan luka ringan 42 warga, di Pasaman luka berat 6 warga dan luka ringan 36, serta di Kabupaten luka berat 1 warga," kata Abdul Muhari.

Selain berdampak pada korban jiwa, kerusakan tercatat di Kabupaten Pasaman Barat teridentifikasi rumah rusak sebanyak 1.346 unit, serta fasilitas terdampak yang meliputi fasilitas pendidikan 14 unit, kantor pemerintah 48 unit, tempat ibadah 22 unit, dan fasilitas kesehatan 2 unit. Sementara kerusakan di Pasaman meliputi rumah 1.000 unit, fasilitas ibadah 1 unit, fasilitas pendidikan 2 unit, dan kantor 2 unit.

Kerusakan di Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 20 unit, rusak ringan 5 unit, tempat ibadah rusak sedang 1 unit, dan kantor rusak sedang 1 unit. Sedangkan di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman, rumah rusak ringan masing-masing sebanyak 1 unit.

"Personel BNPB masih berada di lokasi untuk memberikan pendampingan posko penanganan darurat bencana yang berada di Pasaman Barat dan Pasaman. Posko telah mengoptimalkan pelayanan terhadap warga terdampak, khususnya mereka yang berada di pos-pos pengungsian," kata Abdul Muhari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement