REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Turki dan Pakistan bersama-sama mengembangkan jet tempur generasi kelima. Kerjasama ini dilakukan dalam upaya untuk mengganti dan memajukan armada pesawat tempur mereka yang ada. Selain itu, juga menggabungkan kemampuan mereka dalam kerja sama pertahanan.
Dilansir dari laman Middle East Monitor, Selasa (1/3/2022), TF-X [Turkish Fighter Experimental] pertama kali diumumkan pada tahun 2016 dan telah dikembangkan sejak saat itu. Proyek ini dibayangkan oleh Turki sebagai jet tempur siluman bermesin ganda generasi kelima yang berfokus pada kemampuan udara-ke-udara, juga beroperasi udara-ke-permukaan.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Pakistan bulan ini, CEO Turkish Aerospace Industries (TUSAS), Temel Kotil, mengungkapkan proyek tersebut sedang dikembangkan bersama dengan Pakistan. Beberapa orang menyebutnya sebagai jet tempur pertama di dunia Islam.
Menurut sebuah artikel awal bulan ini, Wakil Marsekal Udara Pakistan, Rizwan Riaz, mengatakan tim pengembangan proyek, yang berbasis di Turki mendistribusikan tugas-tugas yang lebih kecil kepada siswa dan peneliti yang berbasis di Pakistan, yang berkontribusi untuk mengintegrasikan komponen.
Kotil juga mengumumkan beberapa operasi TUSAS akan dipindahkan ke Pakistan tahun ini sebagai bagian dari kegiatan untuk meningkatkan dan memajukan kerja sama antara kedua negara dalam industri pertahanan.
Proyek bersama diprediksi akan menguntungkan Ankara dan Islamabad, menggantikan armada jet tempur mereka yang sudah ketinggalan zaman. Adapun Turki, dilaporkan tidak dapat sepenuhnya mengembangkan jet tempur sendiri karena krisis ekonomi yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir.
Meskipun Pakistan telah memiliki proyek jet tempur generasi kelima sendiri di bawah Project Azm, Pakistan bertujuan untuk menggantikan jet tempur F-16 dan Mirage III yang sudah tua, serta juga menghadapi kesulitan dalam proyeknya.