Selasa 01 Mar 2022 22:11 WIB

Syekh Ali Jumah: Persatuan, Pesan Agung Isra Miraj yang Terlupakan

Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Mantan Mufti Besar Mesir, Ali Jumah, menekanka pesan persatuan sebagai hikmah agung Isra Miraj
Foto: Ahram Online
Mantan Mufti Besar Mesir, Ali Jumah, menekanka pesan persatuan sebagai hikmah agung Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Mufti Mesir, Syekh Dr Ali Jumah menyampaikan, Isra Miraj memiliki kaitan yang erat dengan makna persatuan bagi umat manusia. Menurutnya, ini menjadi puncak dari makna Isra Miraj. 

"Umat manusia adalah satu bangsa. Dan ini adalah puncak makna dari peristiwa Isra Miraj. Yaitu ketika Rasulullah, bertemu saudara-saudaranya dari para nabi yang lain. Mereka melakukan sholat di mana Nabi Muhammad SAW memimpinnya," tutur dia seperti dilansir laman Elbalad, Senin (28/2/2022). 

Baca Juga

Itu menjadi tanda bahwa umat manusia mengikuti seluruh nabi dan beriman kepadanya dengan mengikuti nabi terakhir yang dalam hal ini adalah Nabi Muhammad SAW. 

Ingatlah bahwa Allah SWT menjadikan umat manusia itu satu, sejak Nabi Adam alaihissalam sampai sekarang. 

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ ۚ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِي ۖ قَالُوا أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu." (QS Ali Imran ayat 81)

Dalam hadits dari Abu Hurairah, disebutkan, Rasulullah SAW bersabda: 

مَثَلِي ومَثَلُ الأنْبِياءِ مِن قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بُنْيانًا فأحْسَنَهُ وأَجْمَلَهُ، إلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِن زاوِيَةٍ مِن زَواياهُ، فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ به ويَعْجَبُونَ له ويقولونَ: هَلّا وُضِعَتْ هذِه اللَّبِنَةُ قالَ فأنا اللَّبِنَةُ، وأنا خاتَمُ النبيِّينَ

"Perumpamaanku dengan nabi-nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat lubang batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) yang berada di dinding samping rumah tersebut. 

Lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum sambil berkata, 'Duh seandainya ada orang yang meletakkan labinah (batu bata) di tempatnya ini.' Beliau bersabda, "Maka akulah labinah itu dan aku adalah penutup para nabi." (HR Bukhari)

 

Sumber: elbalad   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement