REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) berbasis komputer paruh pertama 2022 yang diselenggarakan pada (5-6 Feb 2022) telah diumumkan. Tercatat sebanyak sembilan dari 10 mahasiswa, atau sekitar 96 persen dari 1570 mahasiswa pengguna aplikasi bimbingan belajar OBAT UKAI skala nasional lulus UKAI periode pertama pada 2022.
OBAT-UKAI merupakan penyedia layanan bimbingan belajar untuk memfasilitasi calon apoteker lulus UKAI. Berdiri sejak 2016, OBAT- UKAI menjadi bimbel UKAI pertama, terbesar dan terpercaya di Indonesia.
OBATUKAI fokus pengembangan teknologi berbasis aplikasi dan computer based test tersertifikasi dipadukan dengan ratusan supermentor berpengalaman juga instrumen belajar terkini yang telah disupervisi oleh ahli. Tercatat lima tahun berdiri OBAT-UKAI telah memfasilitasi lebih dari 25 ribu calon apoteker di 28 Wilayah se- Indonesia.
UKAI sumatif yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes) tiap semester ini dijadikan sebagai syarat kelulusan sejak 2016 sehingga perlu dipersiapkan secara efektif dan efisien.
“Perlu manajemen waktu yang baik untuk menghadapi UKAI, karena waktu pelaksanaan hampir berbarengan dengan ujian akhir semester, praktik kerja profesi apoteker (PKPA), dan kegiatan akademik lainnya,” ujar Co Marketing OBAT UKAI Nathanael Charles dalam keterangan resmi, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya rentang waktu ideal persiapan UKAI adalah tiga bulan untuk mempelajari ulang seluruh materi farmasi. Adanya sistem belajar terintegrasi yang dikemas oleh OBATUKAI, aplikasi besutan PT Obat Inovasi Indonesia ini diharap mampu mendongkrak pemerataan kelulusan mahasiswa di tiap daerah dan mampu menjadi solusi bagi pendidikan farmasi pada masa kini dan mendatang dengan misi UKAI cukup sekali.
Menurut Nathanael, pihaknya sudah menambahkan fitur live teaching bersama supermentor, hingga peningkatan instrumen pembelajaran seperti penyesuaian modul pembelajaran, workshop pembuatan soal, pelatihan intensif supermentor hingga peningkatan sistem IT.
“Upgrading tersebut dilakukan agar materi belajar UKAI bisa disampaikan dengan lebih lengkap dan mendalam,” ucapnya.
Salah satu peserta OBAT UKAI, Kinanthi Dwi, menyampaikan pengalamannya selama belajar persiapan UKAI. “Selain modul belajar yang lengkap banget, aku juga terbantu dengan live teaching dengan supermentor yang helpfull. Adanya diskusi membuat pembahasan soal UKAI jadi lebih mudah dipahami,” ucapnya.