REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkhawatirkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia, seperti kedelai, minyak goreng, dan daging sapi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, saat ini harga daging sapi turut mengalami kenaikan disebabkan kenaikan harga impor sapi bakalan dari Australia.
Karena itu, kata dia, pemerintah tengah mencari solusi agar harga daging sapi tak terus mengalami kenaikan hingga perayaan Lebaran nanti. "Presiden sangat khawatir tentang inflasi beberapa komoditas yang sedang naik, seperti kedelai, minyak goreng, dan sekarang kita antisipasi agar daging sapi tidak terus naik. Pemerintah sigap menyikapi situasi ini agar tidak ada keterlambatan," kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP, Rabu (2/3).
Moeldoko menegaskan, pemerintah perlu mencari negara alternatif impor daging sapi selain Australia demi memastikan keterjangkauan harga dan kecukupan ketersediaan daging sapi menjelang Lebaran pada Mei nanti.
“Perlu ada negara alternatif impor selain Australia yang mampu memenuhi permintaan daging sapi dalam negeri dengan harga terjangkau. Ini perlu dilakukan dengan cepat,” kata Moeldoko.
Sebagai informasi, stabilitas harga daging sapi dalam negeri saat ini dipicu oleh kenaikan harga impor sapi bakalan dari Australia. Harga daging sapi bakalan impor pada Januari 2022 naik menjadi 4,2 dolar AS per kg bobot hidup dari posisi 3,8 dolar AS. Bahkan harga ini terus naik mencapai 4,5 dolar dolar AS pada Februari.
Harga impor yang tinggi ini memicu kenaikan harga daging sapi secara signifikan di tingkat nasional, dari Rp 119.750 per kg pada 26 Februari 2021 menjadi Rp 125.550 per kg pada 25 Februari 2022 atau meningkat 4,9 persen. Harga tertinggi daging sapi terpantau di Provinsi Aceh sebesar Rp 140.650 per kg. Sedangkan di Provinsi DKI Jakarta harga daging sapi sebesar Rp 140 ribu per kg.
Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, langkah tercepat yang bisa diambil yakni memilih Meksiko atau Brasil sebagai negara alternatif impor.