Rabu 02 Mar 2022 07:06 WIB

Lama Ditutup, Masjid Jamia di Srinagar Siap Dibuka Kembali

Masjid terbesar Kashmir, Masjid Jamia di Srinagar, akhirnya dapat dibuka kembali.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kashmir melakukan salat Jumat berjamaah di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021. Pemerintah mengizinkan pembukaan kembali Masjid Jamia setelah penutupan mereka setelah gelombang kedua virus corona tetapi mendesak orang-orang untuk memakai masker dan menjaga norma jarak sosial.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Muslim Kashmir melakukan salat Jumat berjamaah di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021. Pemerintah mengizinkan pembukaan kembali Masjid Jamia setelah penutupan mereka setelah gelombang kedua virus corona tetapi mendesak orang-orang untuk memakai masker dan menjaga norma jarak sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Masjid terbesar Kashmir, Masjid Jamia di Srinagar, akhirnya dapat dibuka kembali untuak kegiatan shalat Jumat. Keputusan besar pemerintah ini seolah memutuskan kebijakan sebelumnya, menutup masjid untuk shalat berjamaah sejak Agustus 2019.

Pejabat tinggi administrasi dan polisi dilaporkan mengunjungi masjid pada Senin (28/2) kemarin. Mereka mengadakan diskusi dengan manajemen masjid untuk membahas dibukanya kembali masjid untuk shalat.

Baca Juga

Dilansir di NDTV, Selasa (1/3), masjid tersebut merupakan pusat budaya dan agama terbesar, yang ditutup menyusul pencabutan status khusus Jammu dan Kashmir, berdasarkan pasal 370 pada 5 Agustus 2019.

Sebelumnya, masjid ini sempat dibuka kembali tetapi harus kembali ditutup dengan alasan pembatasan Covid-19. Selama 30 minggu terakhir, masjid tidak diizinkan dibuka untuk shalat berjamaah. Pejabat tinggi, termasuk Komisaris Divisi dan Inspektur Jenderal Polisi, mengunjungi masjid dan melakukan persiapan membuka kembali keajaiban arsitektur abad ke-14 di Kashmir.

Di dalam masjid, ada ruangan shakat yang mempu menampung sekitar 40.000 orang. Namun, banyak yang melaksanakan shalat di halaman dan luar bangunan masjid selama jama'ah keagamaan.

Imam kepala masjid adalah Mirwaiz Umar Farooq, yang juga seorang pemimpin konferensi Hurriyat (separatis). Dia mengatakan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah sejak Agustus 2019. Masjid ini terletak di Nowhatta di pusat kota Srinagar, yang dulunya merupakan tempat pelemparan batu dan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Protes dan insiden pelemparan batu secara efektif telah berhenti dalam tiga tahun terakhir.

Adapun kejadian yang menimpa Masjid Jamia ini merupakan penutupan masjid terlama dalam sejarah belakangan ini. Penutupan masjid pun berdampak buruk pada bisnis di daerah tersebut. Dulunya, wilayah ini merupakan pasar yang ramai, namun pasar Jamia telah menjadi kota hantu sejak Agustus 2019.

Walikota Srinagar Municipal Corporation, Junaid Mattu, menyambut baik pembukaan kembali masjid bersejarah itu. Politisi dari Jammu dan Kashmir ini juga mengucapkan syukur dan menyambut keputusan baik ini dalam cuitannya di Twitter.

"Pembukaan kembali Masjid Jamia adalah langkah awal ke arah yang benar. Saya telah menulis surat kepada Hon'ble LG, meminta dibukanya kembali masjid bersejarah itu. Semoga bisa segera shalat di Jamia Insya Allah," tulisnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement