Rabu 02 Mar 2022 11:07 WIB

Sharaan, Hotspot Keanekaragaman Hayati di AlUla

Cagar Alam Sharaan mencakup area seluas 1.500 km persegi.

Cagar Alam Sharaan, Hotspot Keanekaragaman Hayati di Al Ula
Foto: Arab News
Cagar Alam Sharaan, Hotspot Keanekaragaman Hayati di Al Ula

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --  Berada dalam sejarah 3.000 tahun, Cagar Alam Sharaan mencakup area seluas 1.500 km persegi dan berada di bawah "Visi AlUla". Lokasi ini diluncurkan oleh komisi kerajaan kota, yang berupaya mengubah wilayah tersebut secara bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi alamnya, sekaligus sebagai dan warisan budaya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas program pembiakan hewan. Di lokasi ini, berkeliaran segudang spesies, termasuk ibex Nubia, burung unta berleher merah, rusa Idmi, serigala Arab yang terancam punah, rubah merah bertelinga besar, dan yang paling menonjol adalah macan tutul Arab.

Baca Juga

Namun, masuknya ternak domestik ke wilayah tersebut telah merusak vegetasi asli. Penggembalaan berlebihan telah menyebabkan penggurunan dan degradasi habitat di beberapa daerah. Dilansir di Arab News, Selasa (1/3/2022), melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati asli AlUla adalah prioritas utama komisi untuk memulihkan daerah tersebut.

Pohon akasia, sebagai tanaman asli daerah itu, ditanam sebagai bagian dari proyek untuk mengembangkan vegetasi dan merehabilitasi ekosistem alami AlUla. Pada waktunya, pohon-pohon itu akan memberikan keteduhan bagi hewan di dalam habitatnya.

Di antara pegunungannya, pengunjung dapat melihat ukiran sejarah dari peradaban kuno pemburu yang memegang tombak di atas kuda dan unta yang memiliki makna religius, serta petroglif tulisan Arab kuno, seperti Nabataean.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk melestarikan satwa liarnya, “Dana Global untuk Macan Tutul Arab” didirikan oleh Komisi Kerajaan untuk AlUla. Hal ini untuk memastikan Sharaan dapat dengan aman dan memadai menampung macan tutul yang terancam punah dan melindunginya dari kepunahan.

Tujuan dari upaya ini adalah mempertahankan populasi macan tutul dan mangsanya serta melindungi habitat aslinya. Cagar alam ini juga disiapkan untuk memiliki resor, yang diharapkan selesai pada 2023.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement