REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang warga dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan hilang dalam kejadian banjir di Kota Serang, Banten hingga Rabu (2/3/2022). Hal itu berdasarkan kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang.
"Sebanyak 2.413 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari Rabu (2/3/2022).
BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Serang, Kagungan, dan Kota Baru di Kecamatan Serang. Kemudian, Kelurahan Kasemen, Terumbu, dan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen.
Selanjutnya, Kelurahan Drangong dan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan. Di Kecamatan Cipocok Jaya, banjir menerjang Kelurahan Cipocok Jaya, Banjar Agung, Panancangan, Banjar Sari, dan Tembong. "Kondisi banjir saat ini masih bertahan, namun tinggi muka air di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut," kata dia.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan penyelamatan, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar. Sementara itu, kebutuhan dasar yang mendesak antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi, dan pembalut wanita.