Satelit Starlink Elon Musk telah tiba di Ukraina. Wakil perdana menteri negara itu berterima kasih kepada Elon Musk, pemilik perusahaan sekaligus orang terkaya di dunia. Dikabarkan BBC, Starlink kemungkinan akan digunakan oleh pemerintah sendiri.
Saat ini akses internet di Ukraina cukup baik tetapi diperkirakan akan memburuk seiring dengan semakin memburuknya konflik.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov meminta bantuan Musk, dan men-tweet gambar Starlink yang tiba.
Baca Juga: Tak Gentar Ancaman Rusia, Elon Musk Siap Pasang Badan Jaga Ketat Stasiun Luar Angkasa
Melansir BBC International di Jakarta, Rabu (2/3/22) alat yang secara otomatis akan menghubungkan dirinya ke satelit Starlink terdekat di langit, jumlahnya lebih dari 2.000. Satelit kemudian berkomunikasi dengan stasiun bumi terdekat, atau gateway, yang memasok internet.
Gateway ini terletak di seluruh dunia, tetapi tidak terlalu jauh dari tempat mendapatkan koneksi internet. Untungnya bagi Ukraina ada pintu gerbang di negara tetangga Polandia.
Koneksi internet berjalan dari gateway ke satelit, dan kemudian ke terminal. Pengguna cukup mencolokkan router mereka ke terminal mereka dan teknisi akan mengurus sisanya.
Salah satu masalah utama dengan iterasi sebelumnya dari internet satelit adalah delay, tetapi konstelasi satelit Starlink adalah teknologi yang relatif baru. Mereka beroperasi di orbit rendah Bumi, sehingga penundaan diukur dalam milidetik daripada detik.
Starlink biasanya akan memungut biaya untuk layanannya. Namun, tidak ada indikasi bahwa orang Ukraina akan dikenakan biaya untuk layanan tersebut.
Baca Juga: Target Produksi 2 Juta Mobil Listrik Tesla Per Tahun, Elon Musk Bangun Pabrik Baru di China
Terminal membutuhkan pemandangan langit yang jelas agar dapat berfungsi dan ada aplikasi untuk membantu pengguna menemukan tempat yang cocok untuk menempatkannya. Di Ukraina, pengguna harus mempertimbangkan keselamatan dan bagaimana mereka terlihat oleh pasukan Rusia.
Setelah diatur, kecepatan yang mereka tawarkan bervariasi. Berdasarkan pengakuan satu pengguna yang telah memiliki akses ke terminal men-tweet pada hari Senin bahwa ia telah mencapai kecepatan lebih dari 200 Mbps (megabit per detik) untuk sementara waktu.
NetBlocks, yang memantau kecepatan internet di Ukraina, mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah melihat runtuhnya internet di beberapa daerah, seperti Sievierodonetsk, penjabat pusat administrasi Luhansk Oblas.