REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan bagi guru mengaji tentang metode mengajarkan Alquran dengan sasaran warga lanjut usia. Pelatihan digelar agar kalangan lansia terfasilitasi dalam beribadah dan mampu membaca Alquran.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Magelang Hadi Sutopo menjelaskan tujuan kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan metode belajar Alquran, khususnya bagi warga lansia. "Tujuannya agar para pengajar yang telah mengikuti pelatihan ini memahami metode mengajarkan Alquran kepada para lansia di Kota Magelang," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022).
Pelatihan digelar di Pendopo Pengabdian, komplek rumah jabatan Wali Kota Magelang Selasa (1/3/2022) dengan peserta 68 orang, antara lain penyuluh agama, ustadz, dan ustadzah dari 17 kelurahan di daerah itu menghadirkan pemateri metode Training of Trainer (TOT) Al Barqy Ustadz Zainal Abidin. Ia mengharapkan kegiatan itu mendukung upaya pemkot mengatasi persoalan warga buta baca Alquran.
Kegiatan tersebut juga sejalan dengan salah satu di antara sembilan program unggulan Pemkot Magelang, yakni Program Magelang Agamis (Progamis). Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan selain Al Barqy, ada metode lain yang bisa dipelajari seseorang sehingga memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Alquran.
Ia berharap umat Muslim di Kota Magelang mampu membaca Alquran dengan baik dan benar, serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari."Metode (membaca Alquran) banyak sekali, yang dapat memudahkan kita membaca Alquran dengan baik dan benar. Setelah ini kita juga perlu belajar memperbaiki manajemen masjid maupun mushala di Kota Magelang," katanya.
Ia menjelaskan belajar membaca, mempelajari dan memahami Alquran bagian dari upaya meningkatkan keilmuan tentang agama Islam. "Tidak hanya Islam, umat beragama yang ilmu agamanya tinggi maka akan semakin tinggi pula toleransinya," kata dia.