Rabu 02 Mar 2022 16:18 WIB

Pelindo Alihkan Saham Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland

Pengalihan saham ini merupakan bagian dari program restrukturisasi di Pelindo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pelindo melakukan pengalihan saham atau inbreng anak perusahaan pada kluster logistik dan pengembangan hinterland kepada PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland.
Foto: ANTARA/JOJON
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pelindo melakukan pengalihan saham atau inbreng anak perusahaan pada kluster logistik dan pengembangan hinterland kepada PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan pengalihan saham atau inbreng anak perusahaan pada kluster logistik dan pengembangan hinterland kepada PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland. Hal tersebut merupakan tahap lanjutan dari aksi korporasi pascamerger Pelindo yaitu melakukan restrukturisasi Pelindo setelah empat subholding melewati proses inbreng saham. 

“Dengan proses inbreng saham ini, maka SPSL akan menjadi business owners, sedangkan business operations menjadi tanggungjawab anak perusahaannya sebagaimana masterplan yang telah ditetapkan," kata Wakil Direktur Utama Pelindo Hambra dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (2/3/2022). 

Baca Juga

Hambra menjelaskan, Pelindo telah menetapkan value creation yang ditargetkan cukup tinggi. Untuk itu, Hambra berharap SPSL dapat memperhatikan value creation yang menjadi tanggung jawab bersama. 

Kedepannya, proses proses inbreng saham tersebut diproyeksikan mampu meningkatkan kompetensi inti dan spesialisasi SPSL di bidang logistik. Selain itu juga pengembangan hinterland yang lebih mumpuni sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi Pelindo serta mewujudkan aspirasi stakeholders pada bisnis logistik dan pengembangan hinterland. 

Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn) Marsetio mengapresiasi kerja keras direksi dan manajemen Pelindo untuk mengejar target. Marsetio menginginkan Pelindo mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan.

"Kita semua juga menanti kerja keras dan komitmen manajemen SPSL dalam memberikan inovasi-inovasi dan pemenuhan target. Saya yakin ini semua dapat tercapai jika kita punya niat dan kemauan bersama," jelas Marsetio.

Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN Desty Arlaini menuturkan pelaksanaan inbreng subholding logistik dan pengembangan hinterland bukan hanya sekedar memindahkan kepemilikan saham. Hal tersebut juga menurut Desty menjadi strategi untuk menciptakan model bisnis Pelindo yang lebih fokus dan seamless. 

"Pada akhirnya ini memberikan nilai tambah baik kepada Pelindo itu sendiri maupun ekosistemnya, sehingga tujuan penggabungan Pelindo baik itu peningkatan konektivitas, menciptakan layanan logistik yang terintegrasi, kontribusi dalam penurunan biaya logistik nasional dan hal pendukung lainnya dapat dicapai secara efektif,” jelas Desty. 

Desty menambahkan, SPSL harus menjadikan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan pelaku industri logistik sebagai inisiatif prioritas. Dengan begitu bisa mampu mewujudkan service excellence di rantai logistik dan menjadi solusi bagi permasalahan logistik nasional.  

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengharapkan SPSL bisa menjadi ujung tombak Pelindo. Arif menolai entitas SPSL jauh lebih fleksibel dibandingkan subholding lainnya sehingga dapat menjawab apa yang diharapkan.

"Nantinya, SPSL dapat mengimplementasikan ekspansi vertikal maupun horizontal serta mampu menjadi pintu masuk bagi subholding yang lain,” tutur Arif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement