Rabu 02 Mar 2022 16:37 WIB

Sah, Len Jadi Induk Holding Industri Pertahanan

Len memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggota holding industri pertahanan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Len Industri (Perser).
Logo PT Len Industri (Perser).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Len Industri (Persero) resmi menjadi Holding BUMN Industri Pertahanan (Indhan). Hal ini ditandai dengan penandatanganan akta inbreng atau pengalihan saham pemerintah antara Len Industri selaku induk holding dengan empat anggota Indhan lainnya yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad dan PT Dahana di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/3/2022). 

Wamen I BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan Kementerian BUMN telah resmi mengalihkan saham empat indhan kepada Len Industri. Saat ini, ucap Pahala, Len sebagai induk holding Defend ID memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggota holding Defend ID. Sementara itu, pemerintah memiliki satu lembar saham seri A Dwiwarna keempat perusahaan tersebut serta 100 persen saham Len.

Baca Juga

"Proses holding Indhan tidak menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota holding. Negara tetap memegang kontrol, baik secara langsung melalui kepemilikan saham seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len," ujar Pahala.

Pahala menyampaikan pengalihan saham ini sebelumnya telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo pada Januari lalu melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.5 Tahun 2022 tentang penambahan penyertaan modal negara (PMN) ke dalam modal saham Len. PP juga telah dilengkapi Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.40/KMK.06/2022 tentang penetapan nilai PMN ke dalam modal saham Len yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Februari lalu. 

Direktur Utama Len Industri Bobby Rasyidin mengatakan holding BUMN Indhan akan membawa manfaat bagi seluruh anggota holding, terutama peningkatan kemampuan anggota holding dalam hal finansial, serta akses terhadap pendanaan. 

Bobby optimistis kehadiran holding juga dapat memperluas pasar industri ke skala regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerja sama alih teknologi dengan mitra asing.

"2 Maret 2022 merupakan hari lahirnya holding Indhan dengan brand dan nama Defend ID. Terima kasih kepada Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder BUMN Indhan yang terus mendukung proses pembentukan holding ini," ungkap Bobby.

Bobby menjelaskan pembentukan Holding BUMN Indhan harus menjadi solusi dalam membangun industri pertahanan nasional yang maju, kuat, mandiri dan berdaya saing. Menurutnya, tujuan jangka panjang holding menciptakan kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) TNI dan Polri, mengintegrasikan industri pendukung Command, Control, Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (C5ISR) dan energetic material, pengembangan rantai pasok, serta mendukung program prioritas pemerintah.

Dalam kesempatan ini, lanjut Bobby, juga dilakukan penandatanganan pernyataan komitmen bersama holding Indhan untuk mensukseskan program-program serta pengembangan industri pertahanan di Indonesia."Anggota holding berkomitmen melaksanakan upaya terbaik dalam melaksanakan program strategis klaster industri pertahanan dan membentuk empat tim taskforce guna mendukung pelaksanaannya," kata Bobby.

Komitmen bersama tersebut ditandatangani kelima direktur utama anggota holding yaitu Direktur Utama Len Industri Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dan PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.

Selain penyerahan akta inbreng, acara ini juga diisi dengan peluncuran komunitas Milenial Defend ID yang diberi nama Young Defend dan Talkshow yang dipandu langsung oleh Wamen Pahala. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement