REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google Alphabet Inc mengatakan pada Selasa (1/3/2022) telah memblokir aplikasi seluler yang terhubung ke kantor berita Rusia Today (RT) dan Sputnik dari Playstorenya. Langkah tersebut diambil sejalan dengan upaya untuk menghapus publikasi negara Rusia dari fitur beritanya.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perusahaan teknologi memiliki alat distribusi dan iklan terbatas ke outlet berita Rusia. Upaya itu dilakukan karena Komisi Eropa khawatir mereka menyebarkan informasi yang salah tentang perang di Ukraina.
Wakil Pemimpin Redaksi RT Anna Belkina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan teknologi yang telah memotong distribusi outletnya tidak menunjukkan bukti pihaknya telah melaporkan kebohongan. Sementara kantor berita Sputnik tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Apple Inc juga mengikuti jejak Google. RT dan Sputnik tidak lagi tersedia untuk diunduh dari Appstorenya di luar Rusia.
Sementara itu, perusahaan teknologi lain juga menanggapi konflik Ukraina-Rusia dengan memutuskan sejumlah langkah. Twitter akan mematuhi sanksi Uni Eropa (UE) terhadap media yang berafiliasi dengan negara Rusia RT dan Sputnik ketika perintah UE mulai berlaku.
“Sanksi UE kemungkinan akan secara hukum mengharuskan kami untuk menahan konten tertentu di negara-negara anggota UE. Kami bermaksud untuk mematuhi perintah ketika mulai berlaku,” kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan.
Kepala Industri UE Thierry Breton mengatakan Komisi Eropa mengharapkan persetujuan pada Selasa malam dari negara-negara anggota untuk larangan gerai yang didukung Kremlin. Di luar UE, Twitter mengatakan akan terus fokus pada pengurangan visibilitas konten dan pelabelannya.
Di sisi lain, pemilik Facebook Meta, YouTube, dan TikTok memblokir akses ke RT dan Sputnik di UE. Pada Selasa, Meta mengatakan secara global menurunkan postingan dari media pemerintah Rusia.