REPUBLIKA.CO.ID, KIEV — Pasukan Rusia tiba di kota Kharviv di Ukraina dan dilaporkan menyerang sebuah rumah sakit setempat. Tentara Moskow mengklaim telah menguasai kota Kherson di Ukraina, di tengah invasi Moskow ke Kiev.
Akibat serangan besar itu, puluhan orang meninggal dunia dan banyak lebih banyak lagi yang menderita luka-luka. Dinas penjaga perbatasan Ukraina menyatakan, tiga penjaga tewas di wilayah Kherson.
“Sedikitnya 21 orang tewas dan 112 terluka dalam penembakan di Kharkiv dalam 24 jam terakhir,” kata gubernur regional Oleg Synegubov dilansir dari The New Arab pada pada Rabu (2/3/2022).
Juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov dalam sambutan yang disiarkan televisi mengatakan, Divisi angkatan bersenjata Rusia telah menguasai pusat regional Kherson. Dia mengklaim bahwa layanan publik dan transportasi beroperasi seperti biasa.
"Kota ini tidak mengalami kekurangan makanan dan barang-barang penting," tambahnya.
Dia mengatakan pembicaraan sedang berlangsung antara tentara Rusia dan otoritas lokal untuk menjaga ketertiban, melindungi penduduk dan menjaga layanan publik berfungsi.
Walikota Kherson Igor Kolykhaiev mengatakan dalam sebuah posting di Facebook, bahwa warganya akan tetap berdiri bersama Ukraina. “Kami masih Ukraina. Masih teguh."
Komentar Walikota ini tampaknya bertentangan dengan klaim tentara Rusia, yang kenyatakan dia perlu menemukan cara untuk mengumpulkan mayat dan memulihkan listrik, gas, air, dan pemanas di tempat yang rusak.
Sementara itu di Kharkiv, tentara Ukraina mengatakan pasukan lintas udara Rusia mendarat di kota itu dan menyerang sebuah rumah sakit setempat.
"Ada pertarungan yang sedang berlangsung antara penjajah dan Ukraina," kata tentara Ukraina dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram.
Secara keseluruhan, militer Rusia merusak lebih dari 1.500 fasilitas militer di Ukraina. Konashenkov menambahkan bahwa 58 pesawat, 46 drone dan 472 tank dan kendaraan lapis baja lainnya telah dihancurkan.