Rabu 02 Mar 2022 19:09 WIB

Tak Suka Perayaan Isra Mi'raj, Pasukan Israel Serang Gadis Palestina

Gadis Palestina tersebut adalah anak di bawah umur.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan Israel. Tak Suka Perayaan Isra Mi'raj, Pasukan Israel Serang Gadis Palestina
Foto: AP/Majdi Mohammed
Pasukan Israel. Tak Suka Perayaan Isra Mi'raj, Pasukan Israel Serang Gadis Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel menyerang seorang gadis Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki selama acara memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Senin (28/2/2022).

Rekaman video yang dibagikan oleh jurnalis lokal Baraah Abo Ramouz bertujuan menunjukkan pasukan Israel yang tengah menyerang dan menendang anak di bawah umur yang tidak disebutkan namanya di alun-alun Gerbang Damaskus, tempat tentara Israel berkumpul untuk membubarkan kerumunan Palestina.

Baca Juga

Video lain yang diterbitkan oleh kantor berita Palestina Wafa menunjukkan pasukan Israel mendorong kepala seorang pria Palestina ke trotoar dan menempatkan lutut di lehernya sebelum menangkapnya. Menurut Wafa, dua orang ditangkap dan sekitar 31 orang terluka.

Pasukan Israel menggunakan air sigung (skunk water), granat kejut, dan peluru berlapis karet untuk membubarkan warga Palestina. Dilansir di Middle East Eye, Rabu (2/3/2022), masyarakat Palestina dilaporkan berkumpul di Kota Tua untuk menandai Isra Mi'raj, hari ketika umat Islam meyakini Nabi Muhammad SAW mengunjungi Masjid Al-Aqsa dari Makkah selama perjalanan menuju ke surga.

Menurut Wafa, ribuan orang dilaporkan merayakan acara keagamaan tersebut. Hampir 90 ribu warga Palestina melakukan perjalanan dari kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan di dalam Israel untuk merayakan Isra Mi'raj di Masjid Al-Aqsa.

Kantor berita Palestina ini melaporkan, penangkapan pada Senin terjadi setelah pengintai Palestina mendekati Gerbang Damaskus sambil menyanyikan lagu-lagu religi. Seorang anggota gerakan Fatah di Yerusalem Ahed al-Rishq mengatakan kepada pendudukan Israel tidak menyukai perayaan yang dilakukan warga Palestina.

Mereka menindas orang-orang di Gerbang Damaskus, melukai, dan menangkap beberapa dari mereka. "Terlepas dari semua serangan ini, orang-orang Palestina di Yerusalem tetap bersikukuh mengadakan perayaan nasional dan keagamaan. Yerusalem adalah milik kita, dan al-Aqsa adalah milik kita," kata al-Rishq.

Israel secara ilegal mencaplok Yerusalem Timur pada 1967 dan menganggap seluruh kota ini sebagai ibu kotanya. Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang ingin mereka dirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Baraah Abo Ramouz (@baraah_abo_ramouz)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement