Rabu 02 Mar 2022 19:15 WIB

Tentara Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Sekolah Palestina di Hebron

Serangan menciptakan iklim ketakutan dan teror terus-menerus bagi siswa dan guru.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Israel menembakkan gas air mata selama bentrokan dengan warga Palestina di pos pemeriksaan Hawara, selatan kota Nablus, Tepi Barat, Selasa, 18 Mei 2021. Tentara Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Sekolah Palestina di Hebron
Foto: AP/Majdi Mohammed
Tentara Israel menembakkan gas air mata selama bentrokan dengan warga Palestina di pos pemeriksaan Hawara, selatan kota Nablus, Tepi Barat, Selasa, 18 Mei 2021. Tentara Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Sekolah Palestina di Hebron

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Para siswa dan guru Palestina terluka ketika pasukan Israel menembakkan gas air mata di dekat tiga sekolah di kota Hebron, Tepi Barat selatan, awal pekan ini. Akibat tembakan gas air mata itu, puluhan orang terluka.

Pasukan pendudukan Israel berjalan di sekitar tiga sekolah, termasuk Sekolah Menengah Tareq Bin Ziad di bagian selatan Hebron. Seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (2/3/2022), hal ini mereka lakukan untuk memprovokasi para siswa dan guru.

Baca Juga

Tentara Israel kemudian menembakkan gas air mata ke sekolah-sekolah hingga menyebabkan puluhan orang terluka. Setelah kejadian ini, paramedis segera dikirim ke tempat kejadian dan merawat mereka yang terluka di lokasi.

Sekolah Tareq Bin Ziad adalah salah satu dari sembilan sekolah Palestina yang terletak di daerah H2 Hebron, yang berada di bawah kendali sipil dan militer Israel. Sekolah ini rentan terhadap pelecehan setiap hari oleh pemukim dan pasukan pendudukan Israel.

Anak-anak sekolah harus melewati pos pemeriksaan militer Qitoun Checkpoint/209 dan Checkpoint 160/29 di area H2 untuk mengakses sekolah mereka. Daerah ini menampung 32 ribu warga Palestina dan dianggap paling rentan terhadap serangan pasukan Israel dan pemukim.

Serangan tersebut menciptakan iklim ketakutan dan teror terus-menerus bagi siswa dan guru mereka. Kota Hebron, yang menampung Masjid Ibrahimi, adalah rumah bagi sekitar 160 ribu warga Palestina dan sekitar 800 pemukim Israel yang tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh pasukan Israel. Israel telah mengusir satu-satunya pemantau internasional yang melindungi warga Palestina Hebron dari pemukim bersenjata lengkap, salah satunya melakukan pembantaian pada 1994 di masjid.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement