REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memastikan besok (3/2/2022) Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tidak beroperasi untuk menyambut Hari Raya Nyepi 2022. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan melakukan penghentian sementara operasional bandara selama 24 jam yang akan dimulai pada 3 Maret 2022 pukul 06.00 WITA hingga 4 Maret 2022 pukul 06.00 WITA.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, utamanya dengan maskapai penerbangan untuk tidak melakukan penjualan tiket penerbangan rute dari dan menuju Bali selama Hari Raya Nyepi," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (2/3/2022).
Dari data yang diterima, Faik mengatakan sebanyak kurang lebih 115 penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai akan dihentikan sementara selama pelaksanaan Nyepi. Penerbangan dari maskapai Lion Air paling banyak terdampak dari penghentian operasional penerbangan selama Nyepi yaitu mencapai 29 penerbangan dengan rincian 15 penerbangan menuju Bali dan 14 penerbangan berangkat dari Bali.
Maskapai Citilink dan Wings Air berurutan di urutan kedua dan ketiga, masing-masing dengan 22 dan 21 penerbangan. Sementara itu, untuk rute penerbangan terdampak paling banyak adalah penerbangan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta yaitu dengan 57 penerbangan dan penerbangan dari keke Bandara Juanda di Surabaya 16 penerbangan. Sementara itu Bandara Internasional Lombok terdapat sembilan penerbangan terdampak.
Penghentian operasional bandara tersebut didasarkan melalui diterbitkannya Notice to Airmen (NOTAMN) Nomor A0031/22 NOTAMN. Dalam NOTAMN tersebut berisi pemberitahuan kepada maskapai dan bandara di seluruh dunia terkait penghentian sementara operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai selama Hari Raya Nyepi.
"Namun demikian, kami tetap menyiagakan personel di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mengantisipasi jika ada penerbangan yang bersifat darurat, seperti emergency landing dan medical evacuation," jelas Faik.